Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Tips untuk Kado Pernikahan

7 Februari 2023   05:00 Diperbarui: 7 Februari 2023   05:23 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernikahan (sumber:bulukimbakab.hp.id)

Sudah menjadi tradisi bila kita mendapat undangan pesta pernikahan atau sekedar undangan untuk hadir saat upacara ijab di masjid / rumah atau pemberian sakramen pernikahan di Gereja, kita selalu membawa dan memberikan kado.

Kado apa yang harus diberikan memang sangat membingungkan apalagi bila kita tidak mengenal sangat dekat yang menikah, sedang membutuhkan apa, akibatnya kita sering memberi kado generik, yang mungkin juga dibawa atau diberikan oleh undangan lainnya, seperti alat dapur (perlengkapan masak, perlengkapan makan), bed cover, peralatan mandi, perlengkapan tidur, dsb.

Apakah kado ini berguna bagi pengantin ? Bisa ya, bisa tidak. Pertama kita tidak tahu seleranya, kedua kalau banyak undangan memberikan kado yang sama, kejadian ini akan berulang kembali, saat pengantin ini giliran mendapat undangan pernikahan. Jadi kado ini  berputar saja dari si A ke si B , dari si B ke si C dan seterusnya.

Semuanya menjadi kado pernikahan yang tidak bermanfaat, karena tidak sesuai dengan peruntukan.

Lalu, sebaiknya apa kado pernikahan yang sesuai?

Tentu tiap orang memiliki asumsi berbeda. Dari asumsi saya pribadi, bila ingin memberikan kado pernikahan, saya memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Pengantin dari keluarga kaya

Saya lebih cenderung mengirimkan karangan bunga, baik yang bisa diletakkan di dekat kursi pelaminan, di rumah atau di kamar pengantin atau bunga papan. Mereka dari keluarga kaya, tentu Isi rumah sudah lengkap, beaya pesta sudah lunas, jadi bunga lebih tepat mewakilinya. Dengan harapan bunga dapat mempercantik suasana ruangan pesta atau rumah.

2. Pengantin dari keluarga sederhana

Saya lebih memilih memberikan uang tunai daripada barang yang belum tentu berguna. Dengan uang tunai pengantin dapat mengalokasikan untuk membeli barang yang mereka perlukan, membayar kekurangan beaya pesta, membayar angsuran kredit tumah / kendaraan, beaya untuk beli tiket bulan madu, atau untuk uang.muka pembelian rumah / kendaraan.

Dengan uang tunai, pengantin bisa bebas menggunakan uang untuk pwruntukannya. Bila semua undangan memberikan uang tunai, tentu jumlahnya otomatis akan terkumpul banyak dan bernilai.

3. Nilai kado

Karena kado berupa uang tunai, untuk keluarga menengah, saya tetapkan senilai harga karangan bunga. Bila keluarga kaya dari senilai beaya pesta (tergantung venue: hotel, gedung pertemuan, tempat ibadah, rumah). Untuk keluarga menengah kebawah justru nilainya lebih besar, karena mereka membutuhkan banyak dana tambahan.

4. Barang yang mudah dijual

Bila di undangan tertulis uang tunai akan disumbangkan, artinya pengantin sudah tidak memerlukan tambahan dana. Bisa dipilihkan barang yang mudah dijual, misal perhiasan.

5. Barang yang unik

Bila kita mengenal pribadi pengantin, dapat memberikan barang yang unik, yang tidak bakal.diberikan oleh undangan lainnya. Misal benda seni sesuai dengan kesenangan pengantin.

Ini pendapat pribadi ya, boleh setuju boleh tidak. Bagaimana pandangan Anda? Mari berbagi. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun