Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Milikilah Rasa Hormat pada Orangtua

3 Februari 2023   05:00 Diperbarui: 3 Februari 2023   05:01 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hormat (sumber: can Indonesia vom/

Kita berada di dunia karena dilahirkan dan dibesarkan oleh orangtua kita. Jadi siapapun kita spapun gelar pendidikan atau jabatan kita, orangtua adalah orang yang harus paling kita hormati.

Seorang anak yang tidak pernah menghormati orangtuanya, pasti suatu saat akan menyesal.

Siapapun kita bila sudah dipanggil oleh orangtua kita (ayah atau Ibu), sebaiknya memprioritaskan panggilan itu diatas semua krsibukan lain, entah, rapat, pekerjaan atau apapun.

Orangtua biasanya memanggil kita pada hari-hari raya, yang mewajibkan keluarga berkumpul, bisa Lebaran, Natal atau Imlek

Sebagai anak hendaknya kita memenuhi panggilan tersebut. Jangan membantah dengan memberikan dalih hukum. Sebaiknya orangtua jangan memaksa karena hal ini melanggar hak asasi manusia. Atau dengan dalih ekonomi, bepergian saat hari raya, beaya tiket mahal.

Apalagi bila panggilan itu diajukan saat orangtua kita sedang sakit. Tidak ada dalih apapun yang boleh dikemukakan untuk tidak memenuhi panggilan itu. Seandainya sedang rapat atau sibuk bekerja sekalipun, hendaknya minta izin kepada atasan, atasan pasti akan memberi izin, karena atasan juga memiliki orang tua.

Kehadiran seorang anak saat orangtuanya sakit, dapat menjadi obat yang mujarab. Saat anak datang, orangtua dengan tulus akan menyediakan makanan kesukaan anaknya. Jadi, hormatilah jerih payahnya. Misalkan kita datang sudah malam, dan menurut ilmu kesehatan, tidak baik makan setelah jam 7 malam. Tetapi karena yang menyediakan makanan ini orangtua kita, maka kita harus menyantapnya, agar orangtua kita merasa dihargai.

Orangtua kita senantiasa memperlakukan kita seperti saat kita masih kecil, padahal saat ini kita sudah dewasa, bahkan memiliki jabatan atau gelar yang tinggi. Terima saja, dan jangan dibantah. Karena selamanya orangtua kita akan menganggap kita tetap kecil dimatanya. Jadi janganlah bersikap sombong atau arogan dihadapan orangtua kita.

Pengorbanan orangtua pada anaknya juga sangat besar. Selain bekerja keras guna mendapatkan uang untuk beaya hidup, sekolah / kuliah anaknya, bahkan sering kali orangtua rela makan secara sederhana  (dengan kecap atau garam, sementara daging dan telur diberikan untuk anak-anaknya).

Bahkan yang ekstreem, orangtua rela mengorbankan organ tubuhnya untuk kesehatan anaknya, bisa ginjal atau kornea mata. Dan itupun dilakukan secara diam-diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun