Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

9 Tips Desa Wisata Guna Membangkitkan Ekonomi Warga

7 November 2022   05:00 Diperbarui: 7 November 2022   06:45 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa (sumber: okezone.com)


Saat Ini dunia pariwisata sedang mengalami pergeseran. Kalau dulu wisatawan menyenangi wisata mainstream seperti ke Jakarta, Surabaya atau Jogjakarta, namun sejak pariwisata terpuruk akibat merebaknya pandemi Covid-19, wisatawan lebih condong kembali ke alam. Menikmati destinasi wisata yang terbuka, istilahnya kembali ke alam. Meski ada yang menyebutnya wisata anti mainstream.
Itulah sebabnya kini konsep Desa Wisata menjadi hitz. Bahkan Kemenparekraf mengadakan lomba untuk memilih Desa Wisata terbaik.

Menjadikan desa menjadi kawasan wisata sah-sah saja, selama terdapat sesuatu yang menarik, sehingga menjual dan membuat yang membelinya merasa senang.

Selama ini konsep Desa Wisata mengetengahkan kemudahan transportasi ke desa, menyiapkan penginapan yang layak, menyiapkan aneka kegiatan agar wisatawan betah tinggal di desa.

Apakah hanya hal-hal ini yang perlu disiapkan ? Guna mengusung konsep Desa Wisata menjadi destinasi wisata unggulan, Adira Finance juga memiliki program unruk membangkitkan perekonomian warga sekaligus mengangkat kearifan lokal.

Mengamati dari beberapa Desa Wisata yang telah ada, perlu pembenahan disana-sini, agar wisatawan yang sudah datang tidak kecewa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Promosi

Belum banyak promosi Desa Wisata yang komprehensif, saat ini lebih banyak promosi dari mulut ke mulut saja (words of mouth). Uniknya konsep Desa Wisata justru lebih populer bagi kalangan wisatawan global.

2. Transportasi

Perlu peran Pemprov maupun Pemkab atau Pemkot untuk menyelenggarakan transportasi umum yang melewati Desa Wisata. Jangan biarkan wisatawan kebingungan, untuk mencari transportasi sendiri, sehingga harus  menyewa mobil yang mahal harganya atau kena sewa mahal dari pemilik transportasi adverturir.  Memang sebagian Desa Wisata telah memiliki penduduk desa yang sanggup berbahasa asing dan memiliki kendaraan roda empat, untuk melakukan penjemputan, namun penggunaan moda transportasi ini masih dirasakan mahal. Karena tidak semua wisatawan adalah orang berduit yang rela menggelontorkan dana lebih untuk keperluan transportasi. Jadi siapkan Desa Wisata ramah berkendara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun