Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Jadi Kacang yang Lupa pada Kulitnya

18 Oktober 2022   05:00 Diperbarui: 18 Oktober 2022   05:02 1469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kacang (sumber: bol.net)

Dalam kehidupan kita selalu banyak dibantu oleh orang lain. Khususnya saat sedang sakit, sedang mengalami kesusahan maupun saat mengalami kebangkrutan.

Itulah sebabnya kita tidak boleh lupa pada orang-orang yang sudah menolong kita. Peribahasanya, janganlah lupa kacang pada kulitnya.

Kita ketahui bahwa secara hukum fisika, benda yang lebih berat akan tenggelam bila dimasukkan ke dalam tabung berisi air. Namun ada anomali pada kacang. Silakan terka, mana lebih berat, kacang dengan kulitnya atau kacang yang telah dikupas dari kulitnya. Tentu lebih berat kacang berkulit.

Tetapi bila kacang itu dimasukkan kedalam air, maka kacang tak berkulit akan tenggelam, sedangkan kacang berkulit justru mengambang.

Hal ini memberikan gambaran, agar kita harus selalu ingat pada para penolong kita. Kacang berkulit justru tetap mengambang diatas, seperti bila kita selalu mengingat jasa orang-orang yang telah menolong kita. Kita yang rendah hati, tidak sombong (diibaratkan kacang yang tidak lupa pada kulitnya) akan tetap pada posisi tinggi.

Sebaliknya, orang yang sombong, dengki, (diibaratkan dengan kacang yang lupa pada kulitnya) akan terpuruk atau tenggelam pada kehidupannya.

Itulah sebabnya, janganlah bermegah diri pada saat kedudukan atau pangkat kita sedang diatas. Tetaplah sederhana, welas asih, dan santun serta selalu berterima kasih pada orang-orang yang telah menolong kita. Serta selalu bersikap baik terhadap sesama.

Janganlah sombong, meski kita sudah sangat kaya dan memiliki jabatan tinggi, karena semua itu sifatnya semu. Suatu hari bila pangkat itu berakhir masa jabatannya serta kekayaan itu menyusut, kita tidak akan merasa malu, bila kita menerima pertolongan orang lagi.

Ingatlah selalu bahwa kacang harus selalu ingat pada kulitnya. Manusia pada saat kecil maupun saat tua, pasti ditolong oleh orang lain, yang mengajarkan cara jalan, berbicara, membimbing supaya tidak jatuh, menyuapi saat makan, dan sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun