Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Bacaan Anak-anak Sekarang?

1 Oktober 2022   05:00 Diperbarui: 1 Oktober 2022   04:59 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah diskusi, kita pernah ditanya oleh seorang teman. "Apa bacaan anak-anak saat ini?"

Pertanyaan ini muncul akibat keprihatinan teman ini melihat anak-anak sekarang sangat kecanduan bermain game melalui gawai. Juga kalau kita nelongok lapak koran dan majalah, bacaan anak-anak sudah sulit didapatkan. Berbeda dengan dulu pada era kita masih anak-anak masih tampak majalah Kuncung, Bobo, Donald Bebek dan lain- lain. Kini, paling kita hanya bisa mendapatkan majalah yang sudah almarhum ini melalui market place.

Kalau kita membayangkan masa kecil generasi Baby Boomers, inilah generasi yang paling berbahagia. Selain terdapat majalah anak-anak juga banyak komik bergambar maupun cerita anak-anak  di toko buku. Bahkan saat itu ada lapak-lapak yang menyewakan buku, kita membayar saat ingin meminjam buku.

Nah, pada masa itu, anak-anak jadi memiliki kegemaran membaca, tanpa diminta maupun dipaksa oleh orang tua. Roman-roman sejarah juga banyak dibukukan, anak-anak malahan sering  mencuri waktu atau sembunyi-sembunyi saat membacanya agar tidak ketahuan orang tuanya. Akibatnya memang sering terlambat makan.

Saat Ini yang disebut era milineal atau eranya generasi Z, penulis buku cerita anak-anak malah makin jarang atau tidak ada. Padahal sekarang ada fasilitas belajar menulis pada blog pribadi atau keroyokan. Sedikitnya penulis cerita anak berimbas pada makin sedikitnya buku untuk anak yang diterbitkan. Penulis malas menulis karena tidak ada hasilnya, padahal dulu kita berlomba-lomba menulis, termasuk di media cetak. Padahal sekarang dengan adanya media elektronik, menulis lebih cepat, bisa langsung diunggah ke internet.

Bagaimana supaya buku bacaan untuk anak kembali marak? Harus ada pihak-pihak yang mau mempelopori penulisan di blog lalu dibukukan. Cerita harus dibuat semenarik mungkin hingga mampu mengalahkan minat anak bermain game pada gawai. Bila perlu didukung oleh hadiah yang menarik dari Pemerintah atau swasta agar penulis rajin menulis cerita anak. Lalu penerbitan juga berani menerbitkannya. Memang kondisinya berjudi antara berhasil atau gagal, namun harus dicoba. Karena literasi harus dibiasakan sejak anak, agar anak terbiasa gemar membaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun