Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Bekerja di Korea Selatan

10 September 2022   05:00 Diperbarui: 10 September 2022   05:00 1759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga Korea (sumber: haibunda.com)

Banyaknya agen pencari tenaga kerja di Indonesia yang menawarkan untuk menjadi Tenaga Kerja Asing (TKA) di Korea Selatan menyebabkan kita harus belajar dari orang yang sudah pernah bekerja disana. Kebutuhan tenaga kerja yang paling banyak dibutuhkan adalah untuk industri elektronik.

Untunglah Koteka, komunitas traveler Kompasiana pada Sabtu 3 September 2022 mengadakan webinar yang bertajuk "Bekerja di Negeri Ginseng" dengan narasumber Ony Jamhari, Ketua Koteka, yang sempat selama 6 tahun bekerja di Woosong University. Acara dipandu dengan apik oleh Gaganawati Stegmann langsung dari Jerman.

Ony Jamhari pada tahun 2009-2015 pernah bekerja di Korea Selatan, sebagai Senior Manager Softbridge International School of Business yang berkantor di Woosong University.

Padahal semula hanya dikontrrak satu tahun, namun karena pekerjaannya sangat nenantang, tanpa terasa berlanjut hingga 6 tahun.

Korea Selatan adalah negara yang memiliki semangat kerja yang keras. Kompetisi antar pekerja sangat ketat. Silakan lihat ekspatriat Korea Selatan yang bekerja di Indonesia pasti tergolong pekerja keras semua.

Sebagai negara yang memiliki empat musim, Korea Selatan memaksa para pekerja untuk terbiasa dengan pergantian musim ini. Sebagai TKA juga wajib pandai-pandai menyesuaikan diri dengan perubahan musim ini. 

Orang Korea Selatan juga terbiasa bekerja cepat dan berwatak keras, karena ancaman bahaya dari Utara (negara serumpun dengan tata kelola pemerintahan yang berbeda, yaitu Korea Utara).

Jadi bila kita bekerja di Korea Selatan harus sanggup  beradaptasi dari gaya hidup yang 'woles' di Indonesia menjadi gaya hidup yang serba cepat.

Biaya hidup juga mahal, sehingga harus pandai-pandai mengelola keuangan agar jangan sampai besar pasak daripada tiang, atau lebih besar pengeluaran daripada pendapatan.

Luas Korea Selatan lebih kecil daripada luas pulau Jawa, jadi bila mendapat libur dapat dijelajah hanya dalam sehari, sekitar 6 jam. Yang sering dilakukan para TKA adalah perjalanan dari Incheon ke ibukota Korea Selatan, Seoul, lalu lanjut ke Busan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun