Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Horror Layakkah bagi Anak?

8 Agustus 2022   12:00 Diperbarui: 8 Agustus 2022   12:14 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film (sumber: suaranerdeka.com)

Minggu-minggu ini jgat perfilman Nasional sedang viral dengan film horror nasional 'Pengabdi Setan 2'. Karcisnya jadi rebutan dan laris bak pisang goreng.

Layakkah film horror ditonton anak-anak? Dalam dunia digital ini, orang dapat menonton dengan mudah. Tidak perlu menonton di bioskop dengan efek suara yang menggelegar. Melalui gawai di dalam kamar pribadi seorang anak dapat menontonnya melalui platform digital.

Jadi, orang tua tidak boleh asal melarang. Kalau dikaji lebih dalam, semua genre film itu layak ditonton. Tentunya bukan film esek-esek sejenis JAV. Karena film horror tidak menyebabkan ketagihan seperti halnya film biru (blue film).

Film horror memiliki daya tarik tersendiri, selain menguji keberanian juga menyebabkan anak-anak mengetahui adanya dunia lain selain dunia nyata kita.

Film horror yang bermuyu tentunya tidak asal menyeramkan, mengagetkan dan menjijikkan. Memang sebaiknya orang tua memberikan bimbingan setelah anak-anak menonton film horror. Jadi perlu keterbikaan antara orang tua dan anak-anak. Kalau perlu, orang tua menonton bersama anak-anak.

Saat menonton atau sesudah menonton, orang tua perlu mengarahkan bahwa aksi pada film horror adalah tipuan kamera semata. Bila seandainya film mengadaptasi kisah nyata, orang tua harus memberithukan bahwa di dunia ini terdapat dunia nyata (yang dihuni manusia) dan dunia kasay mata ( yang dihuni mahluk halus). Mahluk halus ini ada yang bersifat baik dan ada yang merusak. Mahluk halus yang merusak dapat digolongkan sebagai mahluk yang harus dijauhi. Sebagai umat beragama, sudah sepatutnya mempercayai Tuhan yang akan melindungi kita dari gangguan setan.

Film horror umumnya  banyak menampilkan kisah-kisah menyeramkan yang muncul di masyarakat, seperti kuntilanak, rumah Hantu,  pocong, suster ngesot, tuyul, genderuwo, babi ngepet,  si Manis Jembatan Ancol', dan lain-lain. Melalui kisah ini hendaknya anak-anak diberi pemahaman agar berhati-hati bila bertemu mahluk menyeramkan ini, dan tetap menyerahkan kehidupan pada bimbingan Tuhan.

Film horror selain produksi nasional, adapula yang produksi dunia Barat (Western), Thailand, Tiongkok dan Korea.

Komunitas penggemar film Kompasiana (Komik) sedang mengadakan studi mendalam tentang film horror dan akan dituangkan kedalam sebuah buku.

Diharapkan setelah membaca buku ini, penonton film horror lebih dapat memahami trick-trick yang ada dalam film horror, sekaligus mempelajari kemajuan dunia film horror dari masa ke masa.

Film horror yang sebenarnya bersifat menyermkan. Film horror yang dikemas dengan artist seksi, sebenarnya bukanlah film horror, namun film pamer dada dan paha yang dibumbui efek seram. Contoh film horror nasional yang dibintangi artis  Maria Ozawa. Walaupun nyerempet vulgar, film yang dibintangi artis Suzanna Masih merupakan film horror yang cukup baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun