Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengapa Belajar dan Bekerja di Polandia?

24 Juli 2022   06:30 Diperbarui: 24 Juli 2022   09:27 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polandia (sumber: depositphotos.com)

Seperti kita ketahui bersama, Polandia menjadi negara yang dipilih para pengungsi Ukraina, sejak perang Rusia vs Ukraina pada Febriari 2022 yang lalu. Beruntung sore ini, Koteka, komunitas traveler Kompasiana berhasil menghadirkan Anita Lidya Luhulima, Dubes di KBRI Warsawa. Acara ini dipandu oleh Ketua Koteka, Ony Jamhari dalam tajuk "Sekilas Warsawa dan Situasi Pandemi Disana".

Negara ini mengklaim terletak di Eropa Tengah, walau dikenal sebagai negara Eropa Timur. Letaknya berbatasan dengan Jerman pads perbatasan  Older Neisse, Ceko, Slovakia, Rusia, Lituania, Belarus, dan Ukraina. Memiliki bendera putih merah, kebaikan dengan bendera Indonesia yang merah putih.

Negara beribukota lama Krakow dan sejak 1573 pindah ke Warsawa ini ikut mengalami krisis energi Eropa akibat perang Rusia vs Ukraina.

Di Polandia banyak terdapat mahasiswa dan pekerja migran. Terdapat sekitar 246 mahasiswa asal Indonesia yang menggunakan jalur bea siswa maupun beaya sendiri. Khususnya sejak banyak dibuka program betbahasa Inggris, dari semula yang menggunakan bahasa Poland. Beaya hidup untuk kuliah sangat terjangkau, sekitar 1500-2000 Euro untuk satu semester, yang dapat digunakan untuk makan minum dan menyewa apartemen.

Banyak mahasiswa dari Indonesia Timur, khususnya Lombok NTB, yang dibeayai Pemda dan NTT akibat 2 orang misionaris Polandia yang bertugas di NTT, sehingga banyak pastor dan suster yang belajar filsafat di Polandia.

Untuk waktu kuliah S1 3 tahun, S2 2 tahun sedang doktor diselesaikan tergantung kesibukan mahasiswa.

Sedangkan buruh migran mencapai sekitar 500 otang, karena Polandia tetap membuka diri untuk pekerja asing meski saat pandemi. Tenaga migran Indonesia kebanyakan bekerja pada pengepakan ayam dan pabrik elektronik LG. Di Polandia juga banyak yang bekerja di perusahaan minyak Shell, dan spa.

Hingga saat ini Polandia belum mengeluarkan visa khusus untuk turis, tetapi bila kita memiliki visa Schengen boleh masuk Polandia. Polandia hanya mengeluarkan visa untuk bekerja, belajar dan bisnis.

Polandia sebenarnya bukan negara komunis, bahkan sudah bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.Bila berwisata ke Polandia, ibukota lama Krakow yang paling menarik

Kota-kota di Polandia sangat aman termasuk di malam hari. Kotanya sangat hijau dan terkenal keaneka ragaman hayatinys. Transportasinya juga terkenal tepat waktu.

Kerjasama antara Indonesia dan Polandia kebanyakan dibidang industri. Sekarang lebih difokuskan ke bidang kesehatan, energi dan transformasi digital. Salah satu contohnya untuk pengembangan mobil listrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun