Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Menghadapi Stunting dan Obesitas

29 Januari 2022   06:30 Diperbarui: 29 Januari 2022   06:31 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar sebutan stunting dan obesitas, tentu kita akan bingung karena dua sebutan ini gejala yang sangat bertentangan. Harusnya dibahas secara terpisah, meski keduanya gejala kesehatan yang harus dihindari.

Untuk memperjelas kedua hal ini, lebih baik dibahas secara terpisah, stunting akan dibahas lebih dulu sedangkan obesitas dibahas pada bagian akhir tulisan ini.

Stunting

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Masalah stunting banyak didapati di pedesaan atau kota kecil yang jumlah tenaga dokter anak masih sangat terbatas, sehingga pertumbuhan anak kurang terpantau dengan baik.

Penyebabnya adalah kemiskinan sehingga anak kurang mendapatkan asupan gizi yang memadai dimulai saat dalam kandungan hingga lahir dan tumbuh kembang. Makanan yang diasup kurang diperhatikan, sehingga anak bertumbuh dengan kurang wajar.

Cara mencegah stunting

1. Harus dimulai saat Ibu mengandung bayi, Ibu dan bayinya harus cukup mengkonsumsi makanan bergizi.

2. Setelah bayi dilahirkan,  sebaiknya harus mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya, paling tidak selama enam bulan.

3. Pada saat memberikan MPASI (Makanan Pengganti ASI) harus memiliki asupan gizi yang memadai. Harus memenuhi standar yang ditentukan dokter anak.

4. Pertumbuhan anak harus senantiasa dipantau oleh dokter anak atau minimal petugas kesehatan di Puskesmas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun