Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Borobudur, Candi Kuno Peninggalan Dinasti Sailendra

8 Januari 2022   09:24 Diperbarui: 8 Januari 2022   09:30 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Borobudur (dok: Taufik)

Bila kita sedang berwisata ke Yogyakarta, jangan lupa untuk mengunjungi Candi Borobudur yang jaraknya sekitar 40 km dari pusat kota Yogyakarta. Karena saat jalan-jalan, bila ke arah Magelang kita bisa mampir sebentar ke Candi Borobudur.

Walau candi ini dikenal sebagai candi Budha karena pada reliefnya menggambarkan kehidupan sang Budha hingga mencapai Nirwana, yang dinyatakan dengan stupa tertinggi di puncak candi. Namun bagi orang yang tidak beragama Budha tetap diperbolehkan berkunjung asal mengenakan pakaian yang sopan.

Candi Pawon dan Candi Mendut yang berada berdekatan dengan Candi Borobudur, ketiganya masih digunskan pada acara keagamaan pada hari Trisuci Waisak yang merayakan kelahiran, kehidupan dan kematian sang Budha.

Candi Borobudur dibangun oleh dinasti Sailendra pada sekitar tahu  780-840 Masehi karena saat itu sedang berkuasa atas daerah Jawa Tengah. 

Candi ini kemudian tertutup oleh hutan belukar sejak dinasti Sailendra sudah tidak berkuasa di Jawa Tengah dengan maksud untuk melindungi dari penghancuran oleh musuh. Pada tahun 1814-1835 Gubernur Jenderal Inggris, Sir Thomas Standford Raffles berhasil menemukan bangunan tersebut dan membersihkannya.

Candi Borobudur dapat dimasuki dari empat arah dan berpusat pada titik tengah.

Apa yang kita lihat?

Struktur bangunannya terdiri dari tiga zone yang disebut Kamanhatu, Rapadhatu dan Arupadhatu.

Kamanhatu terdiri dari relief yang melukiskan suasana dunia, yang penuh dengan kejahatan, seperti perampokan, pembunuhan, perkosaan yang harus diatasi dengan hukum.

Zona Rapadhatu banyak terdapat relief Budha yang dilambangkan berusaha memperbaiki dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun