Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlu Sejajarkan Kaum Disabilitas

10 Desember 2021   07:30 Diperbarui: 10 Desember 2021   07:50 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disabilitas (sumber via kompas.com)

Tanggal 3 Desember tiap tahun diperingati oleh masyarakat dunia sebagai Hari Disabilitas Internasional (HDI). Hal ini tentunya  untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi penyandang disabilitas,yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabiitas dan memberikan kepercayaan untuk meningkatkan kemandirian dan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. Tujuan ini selaras dengan tema HDI tahun 2021 "Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel dan Berkelanjutan Pasca Covid-19)".

Dalam kehidupan sehari-hari kita masih melihat dengan jelas ketimpangan pelaku usaha dalam pemilihan karyawan. Masih jarang perusahaan yang mau menerima kaum disabilitas, meski di bagian pekerjaan yang paling sederhana. Alasannya klasik, pemilik usaha merasa perusahaannya bukan lembaga sosial yang menolong kaum disabilitas.  Kalaupun ada perusahaan yang mau menerima kaum disabilitas pasti ada tujuan lain, misal promosi usaha, atau untuk menjalin kedekatan dengan keluarga si disabilitas. Meski sekarang mulai ada cafe atau gerai kopi yang sengaja mempekerjakan kaum disabilitas, misal Finger Cafe dan Kafe Sunyi, yang mempekerjakan kaum tuna rungu dan tuna wicara sehingga untuk pemesanan makanan dan minuman harus menggunakan bahasa isyarat. Lalu bagaimana dengan mereka yang cacat fisik, seperti tangan dan kaki, jarang yang mau mempekerjakannya dengan dalih kecepatan kerja. sebenarnya mereka memiliki semangat kerja dan disiplin kerja yang lebih baik, jarang membolos dan bergabung dengan sesama teman kerja untuk merumpi selama jam kerja.

Meski sekarang dalam pesta olahraga dunia seperti olimpiade dan pesta olahraga Asia seperti Asian Games pasti diiikuti dengan Para Olympic dan Asian Para Games, namun penghargaan orang terhadap kaum disabilitas masih dirasa kurang.

Selain dalam ketenagakerjaan, perusahaan juga masih enggan menyediakan fasilitas untuk kaum disabilitas, misal jalur untuk akses kursi roda dan pegangan untuk disabilitas lainnya. Bahkan mall dan restoran yang membutuhkan pelanggan jarang yang memperhatikan disain untuk kebutuhan disabilitas, baik akses jalan maupun toilet. Apalagi menyediakan menu dengan huruf Braille.

Tidak semua pelaku transportasi umum ramah terhadap disabilitas, khususnya taksi.  Terlihat pengemudi sering  enggan menerima penumpang disabilitas yang menggunakan kursi roda atau tongkat. Karena mereka merasa terbebani pekerjaan tambahan untuk mengangkat kursi roda atau tongkat setelah penumpang duduk dan menurunkan ketika akan turun. Sepatutnya tiap perusahaan transportasi memberikan briefing kepada pengenudinya harus ramah terhadap kaum disabilitas.

Perlu adanya aturan yang tegas yang mewajibkan semua perusahaan untuk merekrut berapa persen kaum disabilitas. Semoga dengan aturan ini kaum disabilitas lebih mudah mendapatkan pekerjaan.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional dilakukan untuk mempromosikan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat. Maka hendaknya setiap unsur di masyarakat mentaati hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun