Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Warkop DKI Melawak dengan Konsep

6 Oktober 2021   12:17 Diperbarui: 8 Oktober 2021   00:54 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DKI (sumber: detik.com)

Memperhatikan dunia lawak nasional, kehadiran mahasiswa sebagai pelawak membuat angin segar. Pada era jayanya Srimulat, Doyok dan Ateng Iskak, lawakan sepertinya itu-itu saja dan kelucuan yang diulang-ulang.

Pada tahun 1974 radio Prambors Jakarta menggagas acara lawak melalui radio dengan menemui tiga mahasiswa Universitas Indonesia, Kasino, Nanu dan Rudy Badil. Ketiganya melawak ala mahasiswa ngobrol di warung kopi sentil sana sentil sini dengan tajuk 'Obrolan Santai di Warung Kopi'.

Meski awalnya tanpa persiapan yang matang, lambat laun mereka mulai menyusun konsep lawakan, jadi materi lawakan disiapkan dengan hati dan otak. Mulai ada materi lawakan yang berani menyentil Pemerintah, sehingga menarik perhatian pendengar radio.

Setahun kemudian bergabunglah satu mahasiswa yang terkenal ngocol, Dono. Lawakan segar mereka makin diminati penggemar radio. 

Setahun berikutnya lagi bergabung seorang mahasiswa muda dari luar Universitas Indonesia, tepatnya dari Universitas Pancasila yakni Indro. Kelimanya sangat dikenal sebagai pelawak dari Warkop Prambors, sehingga sempat mendapat tawaran manggung.

Karena lawakannya banyak diminati sehingga direkam dan diedarkan dalam bentuk kaset, bahkan hingga mendapat tawaran masuk ke dunia layar lebar. Film pertama mereka tentu dengan genre komedi berjudul "Mana Tahan".

Film-film Warkop Prambors sangat sering diputar pada saat libur panjang, seperti libur Lebaran, untuk menyedot penonton, akhirnya mereka banyak brkerja sama dengan artis-artis sexy seperti Eva Arnas, Kiki Fatmala dan lain-lain.

Dalam perkembangannya, Nanu dan Rudy Badil mengundurkan diri, sehingga mereka tinggal bertiga. Karena sudah makin terkenal, maka mereka meninggalkan nama Prambors agar tidak perlu membayar royalty, dan mengganti dengan nama Warkop DKI (Dono - Kasino - Indro) pada era 1980-an yang diawali melalui film komedi " Depan Bisa Belakang Bisa".

Makin lama ketiganya makin berumur, hingga Kasino dan Dono meninggal dunia, kini tinggal Indro sendirian. Ditengah mulai tenggelamnya, profesi lawak karena generasi muda sekarang lebih menyukai standup comedy, Indro tetap nekad membentuk "Warkop DKI Reborn",  beranggotakan Sepriadi Chaniago, Alfred, dan Alfin Dwi Krisnandi. 

Sepriadi dinilai sangat mirip Dono, Alferd mirip Kasino, sedangkan Alfin dianggap sebagai duplikasi Indro. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun