Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jangan Buang Limbah Dapur Anda

28 September 2021   09:34 Diperbarui: 28 September 2021   09:42 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa limbah dapur koq dilarang dibuang? Bukannya nanti dapur akan kotor dan menjadi sarang tikus? Khan biasanya supaya dapur bersih, limbah dapur harus dibuang ke tempat sampah agar diangkut petugas sampah di lingkungan.

Larangan diatas, disebabkan limbah dapur dapat diolah menjadi pupuk kompos, sehingga Anda dapat berhemat dana untuk membeli pupuk tanaman.

Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari hasil penguraian parsial dari campuran  limbah organik yang dipercepat oleh mikroba dalam kondisi hangat, lembab, aerobik atau anaerobik.

Daripada harus membeli pupuk, lebih baik Anda memanfaatkan limbah dapur untuk diolah menjadi pupuk kompos.
Limbah dapur seperti sisa sayur dan kulit buah adalah bahan-bahan organik dan cepat busuk.
Langkah awal untuk membuat pupuk kompos adalah memisahkan limbah dapur menurut jenisnya. Limbah sayur dan buah harus ditempatkan pada tempat berbeda.

Sediakan beberapa kotak untuk menampung limbah dapur yang telah dipisahkan ini. Sebaiknya manfaatkan limbah dapur yang belum membusuk. Potonglah sekitar 2 cm agar memudahkan terurai. Lalu tampung potongan-potongan itu pada tempat pengomposan, bisa berupa baskom atau drun bekas, atau lubang di halaman rumah Anda.

Bila Anda menggunakan drum atau baskom, maka buatlah lubang pada bagian dasarnya pada beberapa titik. Lalu tempatkan drum atau baskom berlubang itu diatas susunan batu bata agar tidak menyentuh tanah dan tidak terkena air. 

Tutuplah bagian atas drum atau baskom dengan plastik agar limbah dapur cepat membusuk. Karena suhu didalam drum atau baskom menjadi lebih panas, maka proses penguraian akan berlangsung lebih cepat.

Setiap hari Anda dapat menambahkan limbah dapur yang baru ke dalam baskom atau drum, sehingga terjadi pencampuran limbah dapur baru dengan limbah dapur yang sudah mulai membusuk. Hal ini karena limbah dapur yang lama telah memiliki kandungan mikroorganisme lebih banyak, yang memudahkan penguraian.

Selain limbah dapur, dapat Anda tambahkan pupuk kandang, serbuk gergaji dan ragi kompos. Usahakan suhu di dalam drum atau baskom tetap hangat agar proses penguraian berlangsung sempurna.

Tiap minggu Anda harus mengaduknya secara rutin. Suhu udara di dalam drum atau baskom yang tertutup plastik akan makin tinggi. Dan pada minggu ke enam, pupuk kompos yang Anda buat dari limbah dapur sudah selesai.
Hasil pupuk kompos yang baik berwarna coklat kehitaman dengan bau tanah dan bukan bau busuk. Bila Anda memiliki alat ukur pH, yang baik berkisar 6.5 hingga 7.5.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun