Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gamla Stan, Ikon Ibukota Swedia

11 September 2021   22:19 Diperbarui: 12 September 2021   19:52 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gamla Stan (sumber: goldenrama.com )

Pernahkah terbersit untuk berwisata ke Swedia? Bahkan ketika ditanya mbak Gana, apa yang ditetahui tentang Swedia? Saya hanya tahu tiga hal saja, yakni ibukota Swedia adalah Stockholm, pemusik Swedia yang mendunia adalah ABBA dan Ikea toko furniture asal Swedia yang sudah merambah Jakarta dan Tangerang.

Untunglah hari ini, 11 September 2021, Koteka, komunitas traveler Kompasiana mengajak kita jalan-jalan atau "keluyuran" ke Swedia menurut istilah Isabel Nielsen, nara sumber utama pada Koteka Talk 52. Dengan mengusung topik "Situasi Pandemi di Swedia dan Sekilas Wisata Stockholm & Gotenborg", acara yang dipandu oleh Ony Jamhari dipresentasikan dengan bahasa Indonesia oleh Isabel.

Isabel (dok: Koteka)
Isabel (dok: Koteka)

Isabel Nielsen dilahirkan didekat kota Gotenborg, kota kedua terbesar di Swedia. Mengapa bahasa Indonesia-nya bisa lancar sekali? Ternyata rahasianya, Isabel memiliki suami, Mario dari Indonesia yang kini diboyongnya ke Swedia dan Isabel pernah studi di UGM dan Sanata Dharma Yogyakarta. Selama masa pandemi, Isabel dan Mario memiliki kegiatan yang kreatif yakni membuat konten wisata di laman Youtube. Hal ini bisa dilakukan karena meski masih bekerja sebagai PNS di Swedia, Isabel harus bekerja dari rumah. Satu video sudah tayang di Youtube tentang museum seni terpanjang, dua video lagi baru akan di rilis November 2021 tentang Stockholm dan Gotenborg.

Tentang Swedia

Swedia memiliki tanggal yang selalu diperingati secara nasional tiap tahun, yaitu tiap tanggal
6 Juni sebagai tanggal terbentuknya kerajaan, namun tidak ada suasana heroik seperti peringatan 17 Agustus di Indonesia. Secara politik raja hanya sebagai simbol pemersatu, tetapi kebijakan Pemerintah dipimpin oleh Perdana Menteri. Meski sudah bergabung dalam European Union, namun Swedia belum menggunakan mata uang Euro. Hingga saat ini masih menggunakan mata uang Krona (1 Krona setara dengan Rp.1.600,- atau 1 Euro = 10 Krona). Namun dalam transaksi sudah jarang digunakan transaksi tunai, lebih banyak cashless dengan menggunakan kartu. Swedia adalah negara yang tidak pernah dijajah negara manapun.

Jumlah penduduk Swedia sekitar 10 juta orang, dan 2,4 juta orang tinggal di ibukota Stockholm.
Bahasa komunikasi bahasa Swedia dengan beberapa bahasa Nordic lainnya (Norwegia dan Denmark). Swedia termasuk negara sekuler, banyak yang sudah tidak beragama, namun hak untuk beragama dilindungi oleh Undang-Undang. Agama mayoritas Kristen Lutherian dan Islam sebagai agama kedua yang kebanyakan dianut pendatang.

Pemerintah Swedia mencanangkan program wajib belajar 10 tahun, setara tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Indonesia. Meski tidak diwajibkan banyak yang melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas, bahkan perguruan tinggi tidak dikenakan biaya. Warga Swedia memiliki jam kerja 40 jam per minggu namun dengan cuti tahunan 5 minggu per tahun.

Keistimewaan Swedia, penemu ukuran temperatur Celcius adalah orang Swedia  Penemu bedah Pacemaker juga orang Swedia. Kelompok musik yang berhasil mendunia adalah ABBA, pabrik furniture terkenal IKEA berasal dari Swedia. Pencetus penghargaan untuk orang-orang yang berjasa terhadap dunia Nobel Prize adalah gagasan Alfred Nobel yang kelahiran Swedia. Swedia adalah lokasi terbaik untuk melihat aurora dari sisi utara.

Wisata di Swedia

Isabel pernah berwisata ke Portugal dan jalan-jalan di Swedia. Koleksi video selama berwisata ini yang diolahnya menjadi konten Youtube bertajuk "Kluyuran di Eropa".

Stasiun metro atau subway atau tunnelbana di Swedia penuh dengan karya seni, sehingga dinobatkan sebagai galeri seni terpanjang di dunia. Karena panjangnya 110Km. Melalui seni para seniman bicara sejarah, politik dan budaya bahkan termasuk issue lingkungan, seperti pencemaran hutan, kebakaran hutan. Galeri seni ini menginspirasi Pemerintah Swedia untuk menghimbau warganya agar menyisihkan 2% bangunan untuk kesenian.

Jalan-jalan Isabel mengeksplorasi kota Stockholm sebagai ibukota Swedia. Destinasi wisata yang paling diminati wisatawan adalah kota tua Gamla Stan yang masih terpelihara baik, meski dibangun sekitar tahun 1700.

Alun-alun dan balaikota Stockholm dengan arsitektur dan interior menawan yang semula dilingkari tembok karena kebakaran besar tembok runtuh. Di Kota tua terdapat istana raja. Kini transportasi kota menggunakan kereta listrik. Semula menggunakan kereta kencana yang ditarik kuda, saat kereta listrik mulai diusulkan menggantikan kereta kuda , banyak warga yang  tidak berani menaikinya.

Anda dapat juga menyaksikan sejarah maritim Swedia di museum Vasa. Menyaksikan museum alam di Skansen sekaligus berpiknik bersama keluarga. Kunjungi juga Kungstradgarden sebuah taman indah di pusat kota.

Bila Anda lapar, nikmati kuliner khas Swedia, Swedish ball, yaitu daging sapi cacah berbentuk bulat yang disantap dengan kentang dengan saus lingon yang rasanya asam.

Kota kedua yang patut dikunjungi adalah Gotenborg. Sebuah kota pelabuhan dengan ikon patung Dewa Poesidon. Orang Swedia sejak dulu terkenal sebagai pelaut tangguh dan negara ini menghasilkan hasil laut yang berkualitas tinggi. Kota yang terletak di Swedia barat ini banyak menampilkan kesenian. Kunjungi museum seni museum Gotenborg. Juga Universeum, hutan hujan yang sekaligus sebagai museum sains. Taman Gotenborg Botanical juga terkenal indah dengan koleksinya yqng lengkap. Mercusuar Gotenberg dengan transportasi perahu kanal dan deretan kafe di Jalan Avenyn. Salah satu kue yang ditampilkan pada sebuah kafe yang dikunjungi Isabel menyajikan kue cinnamon (cinnamin buns) dalam ukuran besar. Kue yang cukup digemari sebagai teman minum kopi adalah toast Skagen dengan isi udang dan ikan.

Sekilas Pandemi

Saat pandemi mulai mengguncang dunia, pada 2020, kasus pertama baru ditemukan Maret 2020 di Swedia. Namun Pemerintah Swedia tidak pernah menerapkan lockdown. Berbeda dengan kebijakan negara lain, Swedia justru mengalami banyak korban pada awal-awal pandemi pada Mei 2020 sudah sekitar 4.000 kasus, bahkan yang tertinggi sekitar 4-7x di kawasan Nordic. Pemerintah menerapkan Swedish model yang  tidak terlalu ketat mencegah penularan Covid-19 dan lebih mengutamakan ekonomi. Karena Swedia belum mempunyai pengalaman menghadapi krisis ekonomi.

Jumlah kasus cukup besar, namun diharapkan yang sembuh akan memiliki kekebalan sehingga kekebalan komunitas bisa segera terbentuk. Dari awal pandemi hingga hari ini tidak ada kewajiban harus memakai masker, kecuali di kendaraan umum. Namun pernah dilakukan beberapa larangan. Sejak Maret 2020 orang kerja dan sekolah dari rumah, kecuali anak SD dan SMP tetap tatap muka. Dalam satu gedung tidak boleh berkumpul lebih dari 50 orang. Pada November 2020 tidak boleh berkumpul lebih dari 8 orang dalam satu rumah. Bar juga dilarang menjual minuman beralkohol  diatas jam 10 malam. Pada januari 2021, Pemerintah menerbitkan Undang Undang yang mengizinkan Pemerintah untuk melakukan penutupan kantor san restoran, yang berlaku hingga 30 Seprember 2021. Pada Maret 2021, restoran tidak boleh menjual makanan minuman pada jam 8.30 malam hingga jam 5 pagi. Warga juga dilarang mengunjungi rumah sakit dan panti jompo.

Apakah Anda tertarik pergi ke Swedia? Isabel dengan senang hati akan menyambut Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun