Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menyusun Anggaran Saat Pandemi

8 September 2021   22:10 Diperbarui: 8 September 2021   22:20 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggaran (sumber: harmoni.co.id)

Sedangkan pengeluaran tahunan misal pajak PBB, pajak kendaraan, uang kuliah, uang buku & seragam dan lain-lain.

Bila Anda memiliki komputer atau notebook dapat memanfaatkan program worksheet, tetapi bila mau dengan buku juga bisa secara manual dengan bantuan kalkulator. Atau yang paling primitif, Anda bagi pendapatan per amplop sesuai anggaran pengeluaran yang telah ditentukan. 

Bila isi amplop sudah habis, itu artinya Anda harus mengakhiri pengeluaran, agar tidak terjadi defisit anggaran. Setelah data pendapatan dan pengeluaran dijumlahkan untuk satu perioda, bila jumlah pengeluaran lebih besar dari jumlah pendapatan, harus dievaluasi pos-pos pengeluaran yang harus dihemat atau dibuang. 

Tentukan berdasar prioritas, dengan mengetahui lebih awal, pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan, Anda tidak bakalan kaget menjelang akhir perioda. Pada evaluasi, dahulukan kebutuhan  primer, disusul kebutuhan sekunder. 

Jadi kebutuhan sekunder yang pertama kali harus dipangkas, misal biaya langganan untuk nonton drakor. Paling tidak harus dilakukan evaluasi hingga pengeluaran dan pendapatan berimbang.

Beberapa pos penting yang harus ada pada sebuah anggaran adalah hutang (kredit rumah, kredit kendaraan dan kredit-kredit lainnya), Ibadah (sedekah, dan lain-lain), pajak, biaya hidup, proteksi (bila terjadi kecelakaan, sakit, dan lain-lain), investasi (beli saham, reksadana, deposito, obligasi, emas dan lain-lain) dan dana darurat (dana cadangan yang dianggarkan bila tiba-tiba pendapatan hilang). 

Jadi, bila tiba-tiba Anda terkena PHK, maka Anda masih dapat bertahan hidup dengan dana darurat. Beberapa ahli keuangan menyarankan dana darurat ini maksimum 12 bulan biaya hidup. Pos investasi baru diadakan bila kebutuhan semua pos sudah terpenuhi.

Jadi dengan membuat anggaran, dengan memasukkan uang jasa atau pesangon, Anda yang terdampak pandemi sehingga kena PHK, dapat menghitung kapan Anda masih bisa bertahan, sebelum harus mendapatkan pekerjaan baru. 

Dengan adanya anggaran, Anda dapat memastikan mampu bertahan sebelum mendapatkan pekerjaan baru berapa lama, 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan. Berdasar kekuatan dana darurat ini, Anda akan terpacu untuk segera mendapatkan pekerjaan baru, entah melamar di perusahaan baru atau berwiraswasta.

Semoga uraian ini cukup jelas dan membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun