Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perundungan di Kantor, Salah Satu "Office Politic"

3 September 2021   09:35 Diperbarui: 3 September 2021   09:34 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perundungan (sumber: istockphoto.com)

Perundungan atau bullying sudah sering terjadi sejak era kanak-kanak. Seorang anak yang dianggap memiliki kelebihan dibanding anak-anak sebayanya, sering menjadi bahan perundungan, karena anak-anak yang merasa satu level merasa tersaingi oleh anak yang memiliki kelebihan, aksi ini dilakukan agar kelebihan anak itu tidak nampak. Karena anak yang mengalami perundungan dipastikan tertekan mental psikologisnya.

Rupanya tindakan perundungan juga masih sering terjadi di dunia kerja yang sudah kita anggap sebagai tempat brrkumpulnya para profesional. 

Bahkan sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh University of Phoenix di Amerika Serikat memperoleh kesimpulan bahwa perundungan di dunia kerja mencapai 75%. 

Perindungan bisa terjadi dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan terhadap atasannya, maupun antar karyawan yang sederajat.

Perundungan di tempat kerja dapat didefinisikan sebagai tindakan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh sesama pekerja yang dapat menyebabkan dampak secara fisik atau emosional.

Sama halnya dengan sifat perundungan yang terjadi pada anak-ansk, perundungan di dunia kerja, juga terjadi karena ada seorang karyawan yang tampak lebih menonjol atau berpotensi bakal maju karirnya. 

Teman-teman di tempat kerja biasanya merasa iri dan cemburu pada karyawan yang lebih berpotensi ini, lalu mereka bersama-sama melakukan perundungan agar karyawan berpotensi ini merasa tidak betah bekerja. Bentuk perundungan ini bermacam-macam:

1. Melakukan intimidasi

Misalkan karyawan yang lebih rajin bekerja, dikucilkan, tidak pernah diajak makan siang bersama. Tindakan intimidasi ini akan sangat mempengaruhi mental karyawan yang rajin ini. Karena ia merasa tidak disukai teman-temannya, tidak ada yang mau berteman dengannya sehingga ia merasa todak nyaman di tempat kerja.

2. Tuduhan tidak berdasar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun