Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebaiknya Orang Tua Jangan Lepas Kendali

12 Agustus 2021   14:19 Diperbarui: 12 Agustus 2021   14:32 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua dan anak (sumber: fisipol.uma.ac.id)

Bagaimana sikap orang tua atas kehidupan anak? Pola pendidikan Barat lazimnya setelah anak berusia diatas 17 tahun, umumnya anak sudah tidak mau diurusi orang tuanya, bahkan banyak yang sudah tidak mau tinggal serumah dengan orang tua setelah bekerja maupun saat masih menempuh pendidikan tinggi. Mereka lebih suka tinggal di asrama atau menyewa apaetemen dan tinggal mandiri atau tinggal bersama temannya (berbagi sewa apartemen).

Sementara di Indonesia, orang tua pada umumnya tidak tega melepas anaknya tinggal sendiri di asrama, kost atau menyewa rumah bersama teman-temannya. Orang tua di Indonesia, biasanya baru tega melepas anaknya setelah menikah. Bahkan untuk memilih jurusan pada pendidikan tinggi dan mencari pekerjaan orang tua di Indonesia masih sering ikut berperan.

Dari pengalaman beberapa orang tua di Indonesia, dapat diambil kesimpulan bahwa orang tua sebaiknya jangan langsung lepas kendali terhadap anak-anaknya. Istilahnya, meski sedikit dilepas, tapi jangan lupa menerik, bila anak salah langkah, jadi harus pandai melakukan tarik ulur, seperti saat bermain layabg-layang.

Meski anak sudah dewasa secara usia, namun belum pasti dewasa dalam pemikiran. Meski sudah dewasa, jangan terlalu berkiblat pada budaya Barat dan melupakan adat ketimuran. Dalam hal ini bukannya orang tua harus selalu  mendikte tapi tetap bisa memberikan bimbingan / tuntunan dan juga sandaran (tempat berbagi).

Anak harus sudah dibiasakan memilih atau menentukan jurusan sejak di SMU / SMA / SMK, anak harus dibiasakan dengan pilihan sendiri agar giat belajar, peran orang tua hanya sebagai tempat bertanya dan memberikan pengarahan, termasuk saat memikih jurusan pada pendidikan tinggi. Kemudian saat memilih dan menentukan tempat kerja juga perlu diberikan kebebasan memilih sendiri.

Namun bila misalnya anak tunggal dan salah satu orang tua sudah meninggall dunia, sebaiknya anak mempertimbangkan bila mrndapat pekerjaan di luar kota atau di luar pulau. 

Coba minta anak mempertimbangkan, memilih karir jauh dari orang tua, atau lebih baik memilih pekerjaan di kota sendiri sekaligus bisa merawat atau menemani orang tua. Lain halnya bila bukan anak tunggal, karena masih ada anak lain yang bisa menemani orang tua.

Dalam kasus pertama, orang tua bisa memberikan  pandangan positif negatifnya, dan silakan anak yang menentukan pilihannya. Saat anak memilih pasangan juga sebaiknya atas pilihan sendiri, orang tua jangan menentukan.

Di dalam keluarga harus dipentingkan quality time dari pada quantity time apalagi bila orang tua juga masih bekerja. Bisa melakukan liburan pergi bersama, jadi mengatur hari cuti yang sama.  Kecuali bila anak sudah berkeluarga, orang tua juga harus memberikan kebebasan pada sang anak untuk menentukan arah hidupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun