Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

5P Perlu Diterapkan pada Bisnis Rumahan

6 Agustus 2021   16:20 Diperbarui: 6 Agustus 2021   16:58 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya, saya tidak pernah terpikir untuk melakukan bisnis rumahan. Mungkin karena sudah terlalu nyaman menjadi karyawan. Tugas datang silih berganti, kadang harus ke luar kota, bahkan ke luar negeri. Sehingga terlalu sibuk dengan pekerjaan di luar, sehingga tidak sempat memikirkan untuk memiliki bisniz rumahan. Sebagai profesional, gaji bulanan sudah mencukupi, sehingga tidak terpikir untuk mencari ceperan di luar perusahaan.

Pandemi merubah segalanya, perusahaan melakulan perampingan, dan saya merupakan salah satu karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja. Sayapun mulai melirik bisnis rumahan yang tidak memerlukan modal terlalu besar, yakni bisnis online.  Karena baru awal, saya belum bergabung dengan marketplace tertentu, jadi saya masih memasarkan ke kalangan terbatas dulu.

Saat ingin membuka bisnis rumahan, saya teringat pada konsep bauran pemssaran dari Jerome McCarthy, yakni 4P (Product, Price, Place dan Promotion). Jadi pertama kali, saya memikirkan dan memilih produk yang mau saya pasarkan. Karena sedang era pandemi, maka saya memutuskan untuk memasarkan produk yang terkait dengan prokes, misal alat kesehatan, masker, hand sanitizer dan vitamin. 

Juga karena sedang diberlakukan PSBB maupun PPKM sehingga orang mengurangi aktivitas ke luar kota, maka saya memanfaatkan jzringan pertemanan di luar kota untuk memasarkan kuliner khas daerah, misal oleh-oleh Semarang, Tegal, Cirebon, dan lain-lain. Jadi saya sudah menentukan satu bauran pemasaran yaitu Product.

Bauran pemasaran kedua yang saya persiapkan adalah Price atau harga. Karena saya tidak perlu menyimpan stock atau persediaan barang, maka saya tidak perlu memasukkan faktor risiko akibat perubahan harga, maupun kehilangan barang. Akibatnya harga yang saya tentukan agak miring agar siap bersaing dengan pesaing yang pasti ada. 

Tujuannya agar saya mendapatkan kuantitas yang lebih besar. Dengan kuantitas yang lebih besar, saya mempunyai kekuatan tawar pada harga modal dengan supplier atau vendor. Jadi saya memperjuangkan "quantity discount".

Bauran pemasaran ke tiga adalah Place atau distribusi.. Karena saya sudah memutuskan untuk memasarkan secara online, maka saya tidak perlu memperhitungkan nilai sewa toko. Distribusi akan dilakukan secara oonline. Yang paling penting adalah menjalin kerja sama dengan jasa kurir yang pengantaran produk harus tepat waktu dan memperlakukan barang yang dikirim dengan hati-hati. 

Artinya barang tiba ditangan pemesan atau pembeli tidak terlambat dan dalam kondisi tidak rusak atau cacat dan diserahkan pada orang yang benar.

Bauran pemasaran yang terakhir adalah Promotion. Membuat disain atau tampilan penawaran produk secara menarik dengan foto dan pemicu orang agar berminat membeli. Misal, untuk pembelian kuantitas tertentu, ongkos kirim di gratiskan. Dengan teknik ini, secara tidak langsung 'memaksa' orang untuk belanja lebih banyak. Trick lain, bila membeli sebelum akhir bulan, akan diberikan harga tetap. Disini seakan-akan 'memaksa' czlon pembeli untuk segera mengambil keputusan.

Seiring perkembangan dunia pmasaran konsep bauran pemasaran 4P sering ditingkatkan menjadi 5P. P yang terakhir adalah People, atau karyawan yang membantu dalsm.bisnis rumahan ini. Karena saya menerapkan bisnis tanpa persediaan barang, karyawan dapat fokus pada layanan purna jual. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun