Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tibet, Negeri di Atas Awan

27 Juli 2021   07:17 Diperbarui: 27 Juli 2021   07:17 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tibet (sumber: tempo.co)

Apakah Tibet negara merdeka? Bukan, ternyata Tibet yang dikelilingi oleh negara Tiongkok, India, Bhutan dan Nepal ini adalah Daerah Otonomi Khusus Tiongkok sejak tahun 1950. Sebelumnya, Tibet yang berada di pegunungan Himalaya dan sering disebut sebagai puncak dunia ini adalah sebuah kerajaan tertutup yang dipimpin oleh pendeta Budha (Lama) yang bergelar "Dalai Lama". 

Dalai Lama yang terakhir bernama Tensin Gyatso adalah Dalai Lama yang ke 14, dan kini hidup dipengasingan, karena tidak menyetujui kesepakatan perdamaian yang ditawarkan pemerintah Tiongkok. Tensin yang lari ke India, lalu mendirikan negara dipengasingan. Pemerintah Tiongkok yang membuka Tibet,sehingga banyak wisatawan yang sempat berkunjung ke sana.

Tibet memiliki kawasan dengan hutan lindung yang dikelola oleh Dawa Jianshen yang kini telah  berumur 72 tahun, dan menjadi pimpinan kelompok pelindung hutan di Shannan. 

Tindakan Dawa Jianshen dilanjutkan oleh putranya, Dawa Ouzhu yang selama 23 tahun telah menjaga hutan lindung Sungai Yarlung Zangbo setelah pensiun dari tentara. 

Itulah sebabnya Tibet merupakan kawasan yang dikatakan kebal terhadap pandemi Covid-19. Sejak awal merebaknya pandemi, hanya ditemukan satu kasus positif dan kini sudah sembuh. 

Dan seperti keterangan pejabat kesehatan di Tibet, hingga 536 hari sudah tidak pernah lagi ditemukan kasus positif. Jadi, hampir menyerupai kondisi di kawasan suku Badui Dalam di Provinsi Banten yang terkenal dekat dengan alam yang juga disebut-sebut kebal virus.

Kunjungan Presiden Tiongkok

Pada tanggal 21 Juli 2021  lalu, presiden Tiongkok Xi Jinping telah melakukan kunjungan di tempat tinggal Dawa Jianshen dan keluarganya di desa Gala Nyingchi. Presiden Xi Jinping juga mengunjungi Potala Palace Square guna membuktikan bahwa Tibet telah dikembangkan oleh semua etnis yang ada disana.

Tibet seperti daerah- daerah wilayah Tiongkok juga mengalami pembangunan sosialis modern guna memajukan rakyat Tiongkok, termasuk rakyat Tibet. 

Presiden Xi Jinpng juga mengunjungi Stasiun Kereta Api Nyingchi untuk mempelajari dan mematangkan rencana dan konstruksi keseluruhan jalur kereta api Schun-Tibet serta mengoptimalkan jalur kereta api Lhasa-Nyingchi.

Presiden Xi mengamati secara langsung pembangunan jalur kereta api Lhasa - Nyingchi dengan naik kereta api listrik dari Lhasa agar dapat mempelajari secara mendalam masalah yang terjadi di lapangan.

Kereta api listrik ini adalah kereta api yang baru diresmikan tanggal 25 Juni 2021 lalu, yang menghubungkan Lhasa -Nyingchi.

Setelah selesai mendalami soal transportasi, presiden Xi mengunjungi Vihara Drepung , yang berada di Jalan Barkhor dan Alun-Alun Istana Potala di Lhasa guna melakukan penjajakan masalah agama dan etnis, upaya melindungi kota kuno, menjaga warisan budaya Tibet dan bersilaturahmi dengan masyarakat.

Meski pada era pandemi, tak seorang warga yang mengenakan masker. Kawasan hutan lindung ini benar-benar membuat kawasan ini kebal virus. Berdamailah dengan alam, agar virus tak berani mendekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun