Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kutemukan Sosok Pemimpin Justru Pada Jalur Sambilan

12 Juli 2021   04:14 Diperbarui: 12 Juli 2021   06:50 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boss (sumber: depositphotos.com)

Saat bekerja, khususnya pada pekerjaan utama, adalah sangat beruntung bila Anda mampu mendapatkan sosok pemimpin, dan buksn sekedar boss atau atasan saja. Sangat jauh bedanya antara pemimpin (leader) dan atasan (boss). Seorang pemimpin adalah seseorang yang selalu maju kedepan bila sedang terjadi masalah dan mau membimbing anak buahnya agar mampu memaksimalkan kinerjanya. Sedangkan seorang boss, lebih dominan marah bila anak buahnya  melakukan kesalahan dan tampil kedepan bila anak buahnya sedang berprestasi.

Sepanjang karier di dunia kerja, sejak awal lulus dari perguruan tinggi hingga memasuki usia pensiun, saya merasa kurang beruntung. Karena lebih banyak bertemu orang-orang type boss. Justru saya menemukan seorang sosok pemimpin pada pekerjaan sambilan.

Dulu pada saat awal bekerja, upah atau gaji bulanan dari pekerjaan utama saja belum mencukupi untuk hidup layak di kota Jakarta yang serba mahal. Apalagi untuk membeli rumah yang harganya tiap hari terus melonjak keatas. Untuk menabung guna membayar uang muka saja sudah terengah-engah. Jelas untuk membeli secara tunai pasti tidak memungkinkan, kecuali harus siap membeli secara kredit lalu mengangsurnya tiap bulan dengan gaji yang diperoleh.

Untuk mempercepat impian membeli rumah, mau tidak mau saya harus mencari pekerjaan sambilan di malam hari paska pulang dari pekerjaan utama. Beruntunglah, saya berhasil mendapatkan pekerjaan sambian menjadi pengajar kursus komputer.

Disinilah saya bertemu sosok seorang pemimpin. Sosok ini sangat menghargai anak buah, tidak pernah marah berlebihan, sama sekali tidak bersifat bossy dan justru memberikan bimbingan kepada anak buah untuk maju.

Pertanyaan mendasar, kenapa saya tidak merubah pekerjaan sambilan menjadi pekerjaan utama? Hal ini sudah pernah saya lakukan, namun dengan bijak sang pemimpin menasehati saya, pindah ke perusahannya menjadi pekerjaan utama tentu dia merasa senang dan terhormat, karena ia mengetahui kinerja saya. 

Namun dengan terbuka, ia menjelaskan bahwa perusahannya masih terlalu kecil dan ia merasa tidak sanggup membayar gaji bulanan sebesar di tempat kerja utama saya. Lebih jauh lagi ia secara bijak menjelaskan bahwa di perusahannya karier saya akan terhenti, sedangkan bila di tempat kerja utama saya masih ada peluang besar untuk mendapatkan promosi jabatan sehingga taraf hidup saya bisa menjadi lebih baik.

Setelah saya pikirkan lagi secara matang, nasehatnya banyak benarnya. Akhirnya benar terjadi, saya mendapatkan berbagai promosi jabatan sehingga saya dengan berat hati harus meninggalkan perusahaan beliau, karena saya sering kali harus keluar kota atau negeri atau pulang lebih malam sehingga tidak memungkinkan lagi untuk mengajar di tempat kursusnya.

Kebijakannya masih terus menempel di benak saya dan menjadi panduan hidup saya sebagai pemimpin. Memang benar, semua orang dapat menjadi boss, namun tidak setiap orang dapat menjadi seorang pemimpin. 

Seorang pemimpin tidak didapat dari penunjukkan, tetapi dari pengalaman hidup sebelumnya untuk mau bersama-sama anak buahnya mencapai suatu tujuan demi sukses bersama. Pengalaman hidup ini yang selalu saya pegang saat nenjadi pemimpin. Boss yang baik adalah seorang pemimpin, dan buksn sekedar boss saja yang tiap orang juga bisa menyandangnya namun sering  mengecewakan anak buahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun