Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melihat Kehidupan Urban di Jakarta

27 Juni 2021   19:12 Diperbarui: 27 Juni 2021   19:43 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kemarin menyelenggarakan wisata virtual dengan tema Toleransi Beragama di Jakarta, maka hari ini Disparekraf DKI Jakarta bersama salah satu biro perjalanan kembali menyelenggarakan wisata virtual dengan tema Kehidupan Urban di Jakarta masih dalam rangka memperingati HUT kota Jakarta. Sebagai kota metropolitan yang selalu menjadi magnet bagi penduduk Indonesia, warga urban begitu fokus bekerja sehingga kadang-kadang kurang memahami banyak hal baru yang berubah di kota yang ditinggalinya.

Bersama Devianti Farids seorang pemandu wisata sebagai nara sumber dan None Jakarta Devina Permatasari sebagai host, kita diajak mengetahui spot-spot ikonik di Jakarta. Berangkat dari Tugu Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia dimulai perjalanan mengunjungi terowongan Kendal, melihat Jembatan Penyeberangan Orang tanpa atap dan mengunjungi kawasan Little Tokyo.

MRT Jakarta (sumber: merdeka.con )
MRT Jakarta (sumber: merdeka.con )

Sebelum perjalanan dimulai, sempat melihat penyewaan sepeda dengan aplikasi gowes di depan hotel Grand Hyatt Jakarta. Sepeda dapat disewa untuk jalan-jalan dengan sepeda di kawasan Jakarta Pusat. Karena ingin menuju Terowongan Kendal, maka nara sumber dan host memasuki stasiun MRT untuk menuju stasiun Dukuh Atas BNI. 

Stasiun Dukuh Atas ini adalah pusat perpindahan antar moda, ada bis Trans Jakarta, KRL, kereta bandara dan menyusul LRT. Di Terowongan Kendal ini menjadi pusat pertemuan warga urban dengan keperluannya masing-masing.

Dinding Terowongan Kendal terdapat lukisan mural yang sangat Instagramable. Selain menjadi pusat lalu lalang pejalan kaki, juga sering diadakan pameran foto dan kesenian. Pada salah satu sudutnya terdapat ruang baca, juga cafe Difabis yang dilayani oleh kaum disabilitas. 

Untuk bertransaksi disini, Anda harus menggunakan bahasa isyarat. Ada satu program yang menarik pada cafe Difabis yaitu program beli 2 dan 1 untuk orang lain, jadi pembeli mendapat magnet yang ditempel, orang yang ingin dapat minuman gratis dapat mengambil magnet dan menyerahkan ke kasir untuk memperoleh minuman gratisnya, karena sudah dibayar oleh orang lain. Cafe ini mengajarkan kepedulian sosial ditengah kaum urban yang selalu bersaing keras.

Cafe Difabis (sumber:IDXchannel.com )
Cafe Difabis (sumber:IDXchannel.com )

Pada Terowongan Kendal juga terdapat taman budaya, Taman BMX dan Taman skateboard yang digemari anak muda. Untuk menuju Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) tanpa atap trrdekat, harus naik MRT lagi menuju stasiun Setiabudi Astra. 

Pada JPO tanpa atap kita dapat berfoto dengan latar belakang gedung pencakar langit, bila malam hari dengan cahaya dari lampu gedung dan lampu jalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun