Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tapak Tilas Pergerakan Nasional Indonesia

26 Juni 2021   04:39 Diperbarui: 26 Juni 2021   04:44 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu mata pelajaran yang saya sukai saat duduk di bangku SMP adalah Sejarah Kebangsaan dan Sejatah Dunua. Mungkin karena guru yang mengajar mampu mengampu dengan menarik. Melalui Sejarah Kebangsaan, saya dapat mengetahui kejayaan kerajaan di Indonesia era Sriwijaya, Majapahit hingga kerajaan Islam di pulau Jawa (Demak, Mararam). Lalu masa pergerakan nasional Indonesia 1908-1945. Bahkan hingga era kemerdekaan Indonesis.

Jadi, saat Kompasiana menentukan Topik Pilihan untuk membahas dan menuliskzn pergerakan nasional Indonesia, saya masih ingat di luar kepala. Hanya tahun-tahun tepatnya saya perlu minta bantuan paman Google agar tidak salah menuliskannya.

Belajar sejsrah sekarang lebih menarik, karena kita dapat melihat tempat yang menjadi saksi sejarah melalui Google Maps, bahkan bila kita berdomisili di Jabodetabek dapat langsung mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang kini dijadikan museum atau didirikan monumen.

Membahas pergerakan nasional Indobesia tentu harus diawali dari Gedung Stovia. Tempat ini dulu adalah sekolah kedokteran khusus bagi calon dokter pribumi. Kini menjadi Museum Kebangkitan Nasional, terletak di jalan Abdurahnan Saleh, kawasan Senen, Jakarra Pusat dekat dengan RSPAD Gatot Subroto.

Bermula dari ceramah oleh dr. Wahidin yang merupakan alumni Stovia, mampu menggerakkan semangat siswa Stovia dan pada tanggal 20 Mei 1908 membentuk organisasi Boedi Oetomo dan memilih dr. Soetomo sebagai ketuanya. Melalui Museum Kebangkitan Nasional kita dapat menyaksikan ornamen yang menggambarkan saat siswa Stovia melangsungkan rapat pembentukan Boedi Oetomo.

Dengan kepeloporzn Boedi Oetomo, mulai muncul organisai dan partai yang mengusung pergerakan nasional Ibdonesia yang mengarah pada semangat untuk merdeka.

Di Solo, pada tahun 1911 berdiri Syarikat Islam yang dipelopori oleh Haji Samanhudi, berasal dari Syarikat Dagang Islam. Organisaso dagang ini akhirnya berubah menjadi organisasi politik kebangsaan. Pada tahun 1912, H.O.S. Tjoktoaminoto terpilih sebagai Ketua Syarikat Islam.

Kemudian di Bandung berdiri Indische Partij yang  didirikan oleh tiga serangkai Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara (Suwandi), dan dr. Tjipto Mangunkusumo.

Ir. Soekarno salah seorang tokoh pemuda yang khzrismatik juga mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1925 yang berwawasan nasionalis.

Puncak pergerakan nasional Indonesia ditandai dengan ikrar bersama organisasi pemuda di seluruh Indonesia. Ada Jong Java, Jong Soematera, Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes dan lain-lain. Ikrar kebangsaan itu dikenal dengan jejuluk Soempah Pemoeda, yaitu Bertanah air satu, Tanah Air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia dan berbahasa satu bahasa Indonesia, yang diselenggarakan pada 28 Oktober 1928. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun