Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid-19 Makin Ganas

16 Juni 2021   15:42 Diperbarui: 16 Juni 2021   15:50 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masker (sumber: UNICEF.org)

Barusan mendapat info di WA group bahwa seluruh kecamatan di provinsi DKI Jakarta sudah masuk zona merah. Juga diterima info, kapasitas kamar di Pusat Pencegahan Covid-19 Nasional di Wisma Atlet sudah hampir penuh dan sulit diharapkan mampu menerima pasien baru. Hal ini disebabkan lonjakan korban terpapar Covid-19 naik drastis. Gubernur provinsi DKI Jakarta Animes Baswedan juga tampil bersama Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya minta warga menaati protokol kesehatan dan menaati peraturan kapasitas di kantor dan rumah makan agar dipatuhi hanya 50% dari kapasitas normal. Aparat akan melakukan penyisiran dan menindak tegas, kantor dan rumah makan yang masih melanggar peraturan yang sudah ditentukan. Lebih parah lagi, beberapa kota di Jawa Tengah, toko-toko sudah diminta tutup, sehingga jalanan sudah seperti kota mati.

Cara Menghindari Covid-19

Sudah banyak tulisan yang muncul untuk mengingatkan masyarakat yang masih membandel, bahkan seakan beranggapan bahwa Covid-19 itu tidak ada. Percayalah, Covid-19 itu ada, beberapa teman saya sudah mengalaminya. Ada yang sembuh setelah dirawat di rumah sakit dengan beaya tinggi, ada yang sembuh setelah lulus dari perawatan di Wisma Atlet, ada yang sembuh hanya dengan isolasi mandiri saja, namun juga beberapa teman harus meninggal dunia karena tidak tertolong.

Menganalisa dari beberapa korban yang terpapar Covid-19, terbukti titik lengah yang dapat menyebabkan mereka terpapar virus adalah karena melepas atau menurunkan masker, meski hanya sejenak, seperti untuk makan minum, merokok dan foto welfie.

Virus akan menyebar melalui udara ke semua orang yang melepas masker dalam jarak 2-3 meter, baik yang sedang makan minum,merokok atau welfie.

Padahal mereka sejak keluar rumah sudah mengenakan masker, hanya melepas sejenak pada saat makan minum, merokok dan welfie. Sungguh ironis.

Penularan umumnya dilakukan oleh Orang Tanpa Gejala (OTG), yang tidak menyadari dirinya sudah terpapar virus, namun karena imunnya kuat sehingga tidak menunjukkan gejala. Kelompok inilah yang menularkan pada komunitas atau temannya, yang lalu membawa virus ke rumah dan menularkan pada anggota keluarganya.

Pada hari libur atau akhir pekan, orang-orang berkunjung ke mall atau tempat wisata dengan mengenakan masker. Hal ini sudah sesuai prokes dan semuanya aman-aman saja. Kelengahan terjadi saat mereka beristirahat, sekedar makan atau minum kopi, atau merokok atau welfie sambil melepas atau menurunkan masker, disinilah virus dapat menyebar.
Mutasi virus telah menghasilkan varian virus yang lebih ganas mematikan karena langsung menyerangi paru-paru dan lebih cepat menular. Infonya sudah ada 10 varian virus baru dari Inggris, India, Brazil, Afrika dan lain-lain.

Dari penelitian, orang yang bekerja tiap hari dengan mematuhi prokes, jauh lebih kuat dibandingkan orang yang selama 29 hari berdiam di rumah atau wfh tapi satu hari keluar rumah hanya untuk makan / minum dengan temannya, tapi melepas atau menurunkan maskernya saat makan / minum dalam satu meja yang berdekatan. Hal lain yang perlu diingat saat melepas masker, jangan ada yang berbicara.


Vaksinasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun