Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kiat Aman Hindari Copet

15 Juni 2021   14:35 Diperbarui: 15 Juni 2021   14:53 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Copet (sumber: tribunnews.com)

Baik di kota  sendiri, maupun diluar kota ataupun di luar negeri, naik kendaraan umum adalah transportasi umum yang murah, praktis dan cepat. Baik pesawat udara, kapal, kereta api, trem, MRT, bis, atau mikrolet Anda tetap harus mengamankan barang-barang pribadi Anda dari ancaman pencopet.

Pencopet pada umumnya beroperasi dengan mengandalkan kecepatan tangan justru di tempat ramai, berbeda dengan penodong yang justru beroperasi di tempat sepi. Bila Anda sudah sering menggunakan kendaraan umum, tentu Anda sudah berpengalaman dalam menghadapi orang-orang dengan profesi mencopet ini. Namun Anda harus tetap waspada, karena bisa saja mereka memiliki ttick-trick baru yang belum Anda ketahui.

Di dalam pesawat udara sekalipun, Anda tetap harus waspada khususnya pada barang bawaan yang masuk bagasi dan diletakkan pada kontainer di bagian atas tempat duduk. Anda tidak boleh tertidur atau terlalu asyik membaca atau nonton film, main game atau asyik berbicara dengan penumpang lain yang duduk di sebelah Anda, tidak jarang pencopet beraksi membobol barang bawaan yang ada pada loper / tas Anda. Kejadian serupa juga sering terjadi bila Anda membawa barang bawaan baik dengan kapal, kereta api atau bis.

Saat naik kendaraan umum sangat diajurkan tidak memakai perhiasan berlebihan dan mewah, seperti arloji, kalung dan gelang. Juga jangan menempatkan ponsel dan dompet pada saku celana belakang atau samping. Posisi ini akan selalu menjadi incaran pencopet pada saat Anda lengah. Bahkan menempatkan pada saku baju bagian depan bisa tercopet bila pencopet dapat mengalihkan perhatian Anda.

Sebaiknya dompet dan ponsel diletakkan pada tas tertutup dan diletakkan pada bagian dalam. Jangan diletakkan pada tas yang terdapat ritsluiting karena pencopet sangat ahli membukanya, juga jangan diletakkan pada bagian depan tas karena sering di silet oleh pencopet dan lenyaplah barang Anda.

Bila memungkinkan, jangan membawa dompet, siapkan surat-surat penting seperti paspor / KTP, kartu ATM, kartu uang elektronok dan uang secukupnya lalu simpan pada lokasi tersembunyi di dalam tas tertutup. Cara membawa tas, juga sebaiknya diselempangkan di bagian depan. Jangan digantung di punggung atau disampaikan di samping badan. Pencopet sudah sangat ahli mengambil pada posisi ini.

Khusus mengenai ponsel atau smartphone sangat susah sekarang bila tidak membawanya karena seringkali diperlukan untuk berkomunikasi dan sering digunakan sebagai e-wallet. Yang penting selalu awasi letak ponsel Anda, Dan disaeankan jangan digunakan di kendaraan umum kecuali penting sekali. Bila perlu lengkapi ponsel dengan pelacak dan hubungkan dengan 'ring holder'. Bila harus berkomunikasi setelah selesai segera simpan ponsel dengan tapi ditempat aman, jangan diletakkan secara sembarangan.

Bila bepergian dengan kendaraan umum di luar negeri, sebaiknya Anda memiliki copy dokumen, sehingga bila tercopet Anda masih memegang duplikatnya.

Pesan terakhir, apalagi sekarang sedang era pandemi, jangan naik kendaraan umum bila penumpang sangat padat. Tunda dan cari jadwal berikutnya yang lebih kosong. Hal ini guna menghindari kondisi berdesak-desakan yang memberi peluang besar bagi pencopet maupun menghindari penularan Covid-19. Untuk itu lebih baik berangkat lebih pagi agar  ada waktu untuk menunggu jadwal berikutnya.

Demikianlah kiat-kiat agar dapat terbebas dari ancaman pencopet bila menggunakan kendaraan umum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun