Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Meneladani Perbuatan Nabi Adam Melalui Pemahaman Kisahnya

3 Mei 2021   03:57 Diperbarui: 3 Mei 2021   03:58 3484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nabi Adam (sumber:  rakinlah.id)

Banyak sekali kisah Nabi-Nabi menurut ajaran Islam, ada sekitar 25 kisah riwayat Nabi-Nabi, yang pertama Nabi Adam sebagai manusia pertama dan khalifah pertama.

Suatu saat,  Allah mengatakan pada malaikat dan Iblis akan menciptakan manusia yang terbuat dari tanah untuk menjadi khilafah di bumi. Bacaan ini terdapat pada Surat Al Baqarah ayat 30. Lalu, Allah memerintah kepada para malaikat untuk mengambil tanah dari bumi dan membawanya ke surga. Dengan kuasaNya, Allah kemudian menciptakan mahluk hidup paling sempurna dari semua ciptaanNya yang disebut manusia yang memiliki akal dan pikiran. Manusia ciptaan ini disebutnya Adam. Kemudian Allah minta kepada semua malaikat dan seluruh ciptaan Allah untuk bersujud pada ciptaan baruNya dihadapan Allah. Semua melakukannya dengan tulus, kecuali Iblis yang menentang perintah Allah.

Iblis tidak mau bersujud pada manusia yang diciptakan dari tanah, dan merasa lebih tinggi dibanding manusia karena Iblis diciptakan oleh Allah dari api. Pembangkangan ini membuat Allah murka, sehingga Allah mengusir Iblis dari surga.

Iblis sakit hati dan bersumpah akan menggoda Adam dan keturunannya sampai hari kiamat tiba, manusia akan diganggunya agar tidak mau berserah diri dan menuruti perintah Allah.

Lalu Allah melengkapi manusia laki-laki  ciptaanNya dengan memberinya tubuh dan jiwa. Allah melengkapi ciptaanNya itu dengan meniupkan ruh kehidupan. Allah juga melengkapi Adam dengan ilmu pengetahuan.
Saat ruh berada di mulut Adam, Adam mengucapkan 'alhamdulillah' segala puji bagi Allah. Allah menyambut ucapan Adam dengan menjawab "Yarkamukallah , rahmat Allah atasmu." Dikutip dari buku 'The Prophets : Kisah Hikmah 25 Nabi Allah" karya Nian Noviyanti.
Adam tinggal di surga selama beberapa saat. Karena sendirian, Adam merasa kesepian, agar Adam mempunyai teman, Allah menciptakan Siti Hawa, seorang manusia perempuan untuk menemani Adam.

Adam akhirnya menikahi Siti Hawa dan Allah mengizinkan mereka berdua tinggal di surga, dengan syarat tidak boleh makan buah kuldi, buah pengetahuan baik dan buruk.

Iblis suatu hari dengan penampilannya sebagai seekor ular menggoda manusia melalui Siti Hawa, agar merayu Adam untuk memetik buah kuldi untuknya dan menyantapnya bersama.
Setelah menyantap buah kuldi, Adam dan Siti Hawa baru ingat akan larangan Allah dan keduanya dihinggapi rasa bersalah dan tanpa disadarinya aurat keduanya terbuka.

Mengetahui Adam dan Siti Hawa telah melanggar laranganNya maka murkalah Allah, lalu mengusir keduanya dari surga dan membuangnya ke bumi secara terpisah. Selama 40 tahun mereka saling cari dan konon akhirnya dapat bertemu di Padang Arafah atau Jabal Rahmah, bukit yang penuh kasih sayang.

Bumi sangat berbeda dengan surga. Hal ini membuat Adam dan Siti Hawa harus mempelajari banyak hal untuk mengatasi kesulitan dan tantangan. Keduanya mulai bertani, memelihara ternak dan melindungi tubuhnya dari perubahan suhu dan cuaca. Menghadapi kesulitan berturut-turut, setelah hidup di bumi, Adam meratapi kesalahannya dan beserta Siti Hawa mohon ampun pada Allah dengan bertobat. Namun Allah tetap menghendaki keduanya beranak pinak dan membentuk keluarga serta  terus menyesali dosa yang telah diperbuatnya.

Singkat cerita, Adam dan Siti Hawa akhirnya dikaruniai 40 anak, konon kabarnya banyak yang kembar. Dikutip dari "Nabi Adam AS: Manusia dan Nabi Pertama di Bumi" oleh Abu M Bintang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun