Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sekarang Lagi Demam Burgo

14 April 2021   11:12 Diperbarui: 14 April 2021   11:17 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burgo (simber: suara.com)

Sekarang sedang demam burgo, banyak gerai dengan warna cerah kuning dan merah dibuka di pulau Jawa. Lho, bukankah burgo itu kuliner khas Palembang?

Saat saya memasuki gerai burgo kekinian bernama "Chacha Burgo" ternyata tidak menyediakan burgo khas Palembang yang rasanya gurih dan sering menjadi menu sarapan saya saat dinas di kota pempek Palembang. Ternyata burgo yang ditawarkan oleh Chacha Frederica adalah kependekan dari Bubur Goreng.

Bubur Goreng adalah bubur yang dimasak dengan cara digoreng sehingga berwarna kecoklatan, didalamnya sudah dicampurkan telur dan suwiran daging ayam. Yang membedakan saat memesan adalah toppingnya. Ada burgo orininal yang tanpa topping, lalu pilihan topping adalah pelangi, chiki, salted egg dan pangsit.

Topping pelangi berupa taburan kerupuk warna warni diatas bubur goreng. Topping chiki adalah taburan snack Chiki. Salted egg topping berupa telur asin, sedangkan topping pangsit berupa taburan kulit pangsit yang renyah. Harga tidak terlalu menguras kantong anrara 15-20 ribu Rupiah, apalagi bila sedang promosi bisa dijual mulai 11 ribut Rupiah, padahal harga bubur ayam kaki lima saja susah 13 ribut Rupiah.

Untuk lauk tambahan tersedia pentol goreng, sosis, sate usus, sate hati ampela dan sate telur puyuh.

Ayo bagi Anda baik pendukung makan bubur diaduk maupun makan bubur tanpa diaduk, silakan mencoba bubur goreng yang sedang viral di media sosial ini. Chacha Burgo di Jakarta bisa didapati di Menteng dan Kemang, juga terdapat di Depok dan Bekasi. Juga di beberapa kota besar seperti Semarang dan Surabaya.

Bicara mengenai burgo yang khas Palembang sebenarnya salah satu varian dari pempek.

Burgo Palembang (sumber: ksmtour.com)
Burgo Palembang (sumber: ksmtour.com)
Burgo terbuat dari potongan tepung beras dan tepung sagu yang disiram kuah santan dari kaldu ikan belida atau ikan gabus. Saat dihilangkan burgo dipotong-potong sehingga secara sepintas tampaknya seperti lontong sayur. Agar bertambah lezat, tambahkan potongan ikan dan bawang goreng.

Di Palembang, seperti hanya pempek, burgo dapat disantap sepanjang hari. Namun burgo lebih banyak disantap sebagai sarapan atau makan pagi.

Sekarang pilihan terserah Anda, mau pilih burgo asli, atau memilih burgo yang merupakan kependekan dari bubur goreng. Karena keduanya sama-sama memiliki citra rasa gurih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun