Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pada Kompasianival 2015 Ada Catur

23 Maret 2021   19:27 Diperbarui: 23 Maret 2021   19:56 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Catur (sumber: pixabay.com)

Baru-baru ini, tepatnya tahun 2021 seakan-akan muncul demam catur. Tepatnya dipicu oleh film drama seri yang muncul pada penghargaan Golden Globe 2021 yakni "The Queen's Gambit. 

Drama seri yang ditayangkan oleh Netflix sejak Oktober 2020 ini dibintangi oleh Scott Frank dan Allan Scott. Drama seri ini diilhami oleh novel karya Walter Tevis. 

Drama seri ini mempertentangkan Dewa Kipas melawan Gotham Chess. Gaung drama seri ini diperkuat oleh tayangan via laman Youtube yang menghadapkan pak Dadang melawan Grand Master Wanita Irene Sukandar.

Gambit Menteri sendiri bagi mereka yang memiliki hobi main catur adalah nama sebuah pembukaan dalam permainan catur, dengan memajukan bidak pada sektor Menteri, yakni langkah d4.d5.

Sebenarnya bagi Kompasiana, olahraga catur yang konon kabarnya berasal dari negeri India ini telah banyak dikenal. Coba saja Anda cari melalui fitur pencarian, tiap tahun terdapat puluhan artikel yang membahas permainan tua ini.

Bahkan bagi Kompasianers yang hadir pada Kompasianival 2015 dengan tema "Indonesia Juara" tanggal 12-13 Desember 2015 di Mall Gandaria City Jakarta Selatan tentu menyaksikan pertandingan catur di arena Kompasianival. 

Yang pertama pertandingan catur cepat (5 menit) yang diadakan oleh komunitas Koprol (komunitas Kompasianers penggemar olahraga) antara COO Kompasiana saat itu kang Pepih melawan Kompasianer yang berani mencoba menantangnya. 

Pada saat itu terdaftar 7 penantang, namun karena kang Pepih harus tampil di panggung utama bersama Menteri Rizal Ramli, maka partai catur cepat terakhir terpaksa dibatalkan. 

Saat itu kang Pepih telah  berhasil menundukkan penantangnya 4 pecatur pria dan 2 pecatur wanita, yang dikalahkannya dengan skak mat maupun karena kehabisan waktu. Kang Pepih memang dikenal piawai menekuni olahraga olah strategi ini.

Yang kedua, di panggung utama lagi-lagi kang Pepih didaulat untuk melakukan "blind chess" melawan Grand Master Catur Wanita Medina Warda Aulia. Saat bermain, Aulia membelakangi papan catur dan langkah catur dimainkan oleh orang lain yang mengikuti perintahnya. Sayangnya pertandingan "blind chess" ini tidak dapat dilanjutkan karena terjadi salah tafsir antara Aulia dan orang yang ditugasinya itu.

Melihat besarnya antusias warga Kompasianer terhadap olahraga catur ini, alangkah baiknya bila pada Kompasianival berikut dapat diselenggarakan pertandingan catur, entah pertandingan catur antar Kompasianers, maupun Kompasianers dengan admin dan crew Kompasiana maupun tokoh catur yang diundang.

Catur bila dilihat sepintas tampak seperti olahraga yang membosankan, karena tidak seenergik sepak bola atau bola basket, namun bila Anda memahami permainan ini, Anda akan sangat menikmati indahnya permainan ini. 

Selain pertandingan catur, dapat pula diadakan lomba adu cepat mengakhiri babak akhir suatu laga permainan catur, juga tentunya dapat diselenggarakan workshop memahami teori pembukaan maupun workshop memahami trick bermain catur. Yuk siapkan strategi Anda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun