Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Overthinking, Ciri dan Cara Mengatasinya

22 Maret 2021   13:17 Diperbarui: 22 Maret 2021   13:28 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Overthinking (sumber: warungsatekamu.org)

Tiap manusia memiliki sikap yang berbeda-beda. Ada yang berpikir secara sederhana, namun ada juga yang berpikir terlalu rumit hingga terkesan berlebihan. Sikap terakhir ini sering disebut sebsgai "overthinking".

Misalnya, seseorang yang tiba-tiba dipecat dari tempat kerjanya, dia berpikir tak henti-henti, apa penyebab dia dipecat, apa kesalahan yang telah dilakukannya, apa yang harus dilakukan selama tidak bekerja, bagaimana harus menafkahi anak dan isterinya dan puluhan pertanyaan yang terus berputar di benaknya dari waktu ke waktu.

Sikap ini berakibat orang ini jadi pemurung  karena tidak fokus mencari solusi. Dia hanya merenungi nasibnya tak henti-hentinya. Akibatnya dia dihinggapi rasa cemas hingga berakibat sulit tidur. Akibat lainnya dia terus menerus menyalahkan dirinya sendiri sehingga sulit membuat keputusan baru. Sikap berpikir terus menerus dan berulang-ulang ini dapat memicu stress bahkan bila berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan jiwa seperti depresi.

Selain mengganggu kesehatan jiwa, overthinking juga dapat menyebabkan menurunnya performa kerja, menghambat aktivitas kerja sehari- hari dan menyebabkan emosi tidak terkendali.
Apa yang harus Anda lakukan bila Anda merasa sudah terjebak pada kondisi overthinking?

Coba atasi dengan cara sebagai berikut:

- belajar pasrah pada keadaan yang terjadi. Syukuri saja keadaan yang sudah Anda miliki.

- cobalah mengalihkan perhatian dari problem yang sedang Anda hadapi.

- cobalah memikirkan masalah sederhana satu per satu. Lalu cobalah memasang target untuk menyelesaikan masalah yang sederhana guna menumbuhkan kepercayaan diri Anda.

- keberhasilan meski kecil harus Anda akui sebagai prestasi guna menumbuhkan rasa percaya diri.

- cara lain mencari orang yang lebih lemah daripada Anda, cobalah membantu mereka. Keberhasilan Anda membantu mereka akan mengembalikan rasa percaya diri.

- belajar berani menghadapi rasa takut, karena Anda pasti dapat menaklukkannya.

- lakukan meditasi dalam suasana yang tenang guna nemulihkan rasa percaya diri.

- bila tindakan yang Anda lakukan belum menunjukkan hasil, cobalah minta bantuan teman atau anggota keluarga yang lebih matang. Bila diperlukan jangan malu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Jangan merasa rendah diri berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater itu bukannya Anda sudah mengalami gangguan jiwa.

Bila Anda merasa sudah terjebak dalam situasi overthinking, jangan malu segera minta bantuan orang terdekat guna meringankan beban Anda. Makin Anda menyendiri, gejala ini justru makin menyebabkan Anda kian tak tertolong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun