Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Ghosting" Tidak Bisa Dicegah, Antisipasi Saja

1 Maret 2021   19:46 Diperbarui: 1 Maret 2021   19:55 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ghosting (sumber: idntimes.com)

Ghosting adalah tindakan yang kurang etis, yang dapat terjadi pada dua situasi pada hubungan pertemanan yang mengarah asmara dan dunia kerja. Ghosting adalah tindakan tiba-tiba menghilang tanpa alasan yang jelas sehingga dapar merugikan pihak yang terkena ghosting.

Pertemanan

Pada pertemanan, saya pernah memiliki pengalaman mendekathosting, meski setelah masalah diperjelas, tindakan teman saya ini terjadi karena kurang telitinya menyimpan data. Saya merasa kena ghosting, namun ternyata teman saya tidak bermaksud melakukan ghosting.

Untuk memudahkan penulisan, sebut saja nama teman saya adalah A, dan teman A adalah B. Suatu hari A memberitahu saya bahwa dia akan pergi ke rumah orang tua B di Bandung. Mungkin karena mereka berdua sedang asyik jalan-jalan, saya memahami bila A tidak berkabar pada saya. 

Namun hingga hari ke tiga A tetap tidak berkabar. Saya menghubungi A melalui telepon genggamnya, terdengar nada sambung, tapi tidak diangkat. 

Langsung perasaan saya meradang "Wah saya kena ghosting". Celakanya saya belum mencatat nomor telepon genggam B. Karena penasaran saya lalu menghubungi telepon genggam A berkali-kali, dan untungnya pada panggilan ke sekian, panggilan diangkat, tapi yang muncul suara B. B menjelaskan bahwa dia mendengar bunyi panggilan telepon berkali-kali, tapi dia tidak berani mengangkatnya. 

Karena panggilan bertubi-tubi, maka B memberanikan diri mengangkatnya. Ternyata A sudah tidak dirumahnya, karena A buru-buru ke Semarang saat mendengar kabar ayahnya mendapat kecelakaan, hingga telepon genggamnya tertinggal di rumah B.

Mendengar penjelasan ini saya merasa lega, ternyata saya tidak kena ghosting. Namun selanjutnya untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi, maka saya lakukan:

  1. Mencatat nomor telepon genggam teman A bila A bepergian dengan temannya.
  2. Minta A mencatat nomor telepon genggam saya tidak pada direktori telepon di telepon genggam, agar bila telepon genggamnya ketinggalan A tetap dapat menghubungi saya.

Untungnya, pertemanan saya dengan A masih langgeng hingga sekarang. Karena memang tak ada ghosting diantara kami.

Dunia kerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun