Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mungkinkah Perselingkuhan Didamaikan?

26 Februari 2021   21:30 Diperbarui: 26 Februari 2021   21:35 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perselingkuhan (sumber: shutterstock.com)

Dalam banyak kasus perselingkuhan lazimnya diakhiri dengan perceraian, karena salah satu pihak merasa dikhianati dan tidak sanggup memaafkan pengkhianatan itu karena menganggap kesucian pernikahan sudah ternoda.

Sebuah survai yang diselenggarakan oleh sebuah aplikasi kencan daring mendapatkan kesimpulan bahwa 40 persen pria atau wanita Indonesia telah mengkhianati pernikahannya. Angka ini membuat Indonesia dianggap negara dengan tingkat perselingkuhan tertinggi kedua di kawasan Asia Tenggara.

Anda dengan mudah mendapati berita dari infotainment mengenai perselingkuhan di kalangan artis dan perselingkuhan dikalangan terdekat dengan Anda. Kandasnya pernikahan hanya disebabkan pengkhianatan janji kesetiaan atau perselingkuhan yang terjadi di sebabkan gangguan pihak ke tiga. Apakah memungkinkan hubungan pernikahan dapat diselamatkan paska kasus perselingkuhan terkuak?

Memaafkan sebuah pengkhianatan bukan hal mudah, namun menurut beberapa psikolog masih dapat diusahakan menyatukan kembali dua hati yang telah retak tersebut.i

Syarat untuk penyatuan kembali pernikahan yang sudah kandas harus disertai janji kesetiaan yang melibatkan faktor rohani. Tindakan perselingkuhan identik dengan menghina Tuhan, karena suatu pernikahan selalu melibatkan unsur keagamaan baik pada agama manapun. Tuhan paling membenci pengkhianatan karena kesetiaanlah yang diutamakan.

Jangan saling menyalahkan karena sikap ini pasti akan memperuncing keadaan. Jangan berusaha untuk membela diri dengan alasan pasangan kurang perhatian, kurang pengertian, banyak menuntut, kurang menghargai. Tapi rebutlah kembali hati pasangan Anda untuk bersedia hidup bersama dengan rukun melalui komunikasi yang intens dan memberikan perhatian yang tulus dan melakukan tindakan yang disukai pasangan.

Semua langkah di atas memang sulit namun kedua pasangan harus sanggup mengatasi konflik, masalah paling sulit yang menjadi latar belakang perselingkuhan dan akibat dari kesalahan yang telah dilakukan.

Bila penyatuan sudah nampak berhasil, kedua pasangan harus benar-benar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Menurut seorang pakar terapis pernikahan, pasangan yang berhasil melewati masa-masa kritis paska perselingkuhan adalah kemauan untuk melenyapkan atau menghindari sikap atau tindakan yang menjadi penyebab perselingkuhan.

Temukan penyebab utama terjadinya perselingkuhan dan kelemahan yang menyebabkan perselingkuhan ini dapat terjadi, misal kurang tahan menghadapi godaan pihak ke tiga. Putuskan semua hubungan dengan orang-orang yang menjadi penyebab perselingkuhan.

Salah satu pasangan harus sanggup membangun kembali hubungan yang retak dengan adanya kesempatan menerima kepercayaan dari pasangannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun