Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kutunggu Kedatanganmu di Pantai Natsepa

13 Februari 2021   23:36 Diperbarui: 13 Februari 2021   23:44 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yusnita (sumber: Koteka)

Sabtu ini, 13 Februari 2021, Koteka berkolaborasi dengan Kompasiana Amboina telah mengadakan webinar KotekaTalk bertajuk "Wonderful Indonesia, Siwa Lima", yang menghadirkan Yusnita Tiakoly, Ketua Kompasiana Amboina sebagai nara sumber dan Dizzman admin Koteka sebagai moderator.

Yusnita dari 1999-2005 malang melintang di dunia media, pernah menjadi jurnalis tabloid Swisma, jurnalis Tempo, stringer AFP, Tabloid Ekspresi, Koran Ekspresi, dan Ekspresi Maluku. Dan sekarang mengabdikan dirinya di Dinas Pariwisata Kabupaten  Seram bagian Barat.

Tanggal 12 April 2015 memproklamirkan Kompasiana Amboina yang anggotanya tersebar di banyak pulau. Visi dari Kompasiana Amboina adalah mengangkat daerah masing-masing melalui tulisan. Beberapa misi offline adalah melakukan roadshow ke sekolah, melakukan edukasi kepada pemuda, sekolah, komunitas dan masyarakat. Lebih banyak kegiatan offline karena jaringan internet kurang bagus. Tapi kegiatan online tetap ada melalui laman Facebook.

Bicara mengenai wisata di Maluku, Yusnita menyarankan mengelaborasi kota Ambon dalam 2-3 hari, baru menambah hari kunjungan bila ingin menjelajah ke pulau-pulau disekitarnya.

Sebelum mendarat di bandara Patimura, Anda sudah disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Lalu dari bandara Anda dapat mengunjungi Benteng Amsterdam, gereja tua Immanuel dan masjid tua Kampung Set. Letak gereja dan masjid berdekatan yang menunjukkan tingginya toleransi di Maluku.

Sepanjang garis pantai menjadi sentra wisata dari pantai Natsepa hingga Teluk Ambon, Anda juga akan melihat dua batu besar yang dikenal sebagai Batu Berlayar. Sektor wisata maju luar biasa hanya terkendala pandemi. Hotel dan homestay di kota Ambon mulai dari harga 150 ribu Rupiah. Hanya di Kabupaten Seram Barat baru tersedia penginapan sederhana.

Untuk keliling kota Ambon tinggal menyewa mobil, sudah ada jalan lingkar dan jembatan merah putih. Selain pantai, daerah pegunungan juga menjadi sentra wisata, banyak cafe menghadap pantai. Sedangkan Siwa Lima adalah nama museum di kota Ambon.

Sebagai daerah pantai, kuliner andalan adalah masakan hasil laut. Untuk cindera mata yang dapat dibawa oleh wisatawan yang mengunjungi Maluku adalah minyak kayu putih, kue-kue kering berbahan sagu dan tenun dari Maluku Tenggara. Juga jangan lupakan sambal rujak Natsepa yang ada rasa palanya, dapat dipesan sedangkan buah-buahan bisa beli di tempat asal.

Dua tarian khas Maluku yang sering dipertunjukkan untuk menyambut tamu adalah tari lenso yang lemah gemulai dan tari cakalele yang merupakan tarian perang. Selain itu Anda dapat menyaksikan permainan Bambu Gila yang dipandu seorang pawang. Tujuan wisata lainnya adalah snorkeling, yang peralatannya dapat Anda sewa di Ambon bahkan di Seram Barat. Lokasi snorkeling terindah adalah pantai Lubang Buaya di Maluku Tengah yang harus dicapai dengan speed boat.

Setelah Anda puas mengelilingi kota Ambon, Anda dapat pergi ke pulau-pulau lainnya. Bila mau ke Misol harus menyewa speed boat. Bila mau ke Ora, disarankan melalui Seram Barat. Ada dua pulau tujuh di Ora dan Seram Barat. Dari Seram Barat ke Ora dibutuhkan waktu 6-7 jam. Bila Anda sempat mengunjungi pulau Saparua, carilah Goa Putri yang terkenal.

Untuk menuju Seram Barat, Anda melalui selat Valentine yang dulu sering digunakan sebagai tempat persembunyian kapal Belanda pada jaman perang. Pulau di Seram Barat masih dihuni penduduk asli dimana Anda dapat menyaksikan adat dan budaya Maluku serta penyulingan minyak kayu putih. 

Bila menumpang speed boat, Anda sangat beruntung bila ombak sedang tidak bergejolak, sulit memastikan waktu terbaik karena kondisi laut tidak dapat diprediksi.

Meski masih era pandemi, Dinas Pariwisata sudah berani mengagendakan banyak festival diantaranya Festival kapitan Jongker pada bulan Mei, festival Patimura di pulau Saparua, bulan Juli festival Abdau dengan pertunjukan mirip debus, bulan Agustus festival teluk berupa lomba dayung di Bandaneira, bulan September 2021 festival di pulau Maniva, bulan November festival di Banda dan festival pada bulan Desember di Ambon dan beberapa festival lainnya.

Untuk menuju Ambon dari Jakarta sudah ada pesawat langsung, bisa juga dengan pesawat melalui Makassar. Segera agendakan wisata ke Maluku setelah pandemi berakhir. Kedatangan Anda sudah ditunggu nona-nona hitam manis di pantai Natsepa.

Yuk buktikan jargon terkenal "Ambon manise".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun