Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

WNA Tidak Selalu Istimewa

19 Januari 2021   12:13 Diperbarui: 19 Januari 2021   12:20 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teman WNA (sumber: suara.com)

Seorang teman yang baru pulang dari Bali kira-kira 10 tahun yang lalu sempat mengemukakan kekecewaaannya. Dia merasa di anak tirikan oleh karyawan sebuah hotel. Yang melayaninya secara ogah-ogahan, namun saat menghadapi orang asing, layananannya sangat ramah dan hangat.

Hal ini memang sering terjadi, pada sektor pariwisata. Orang asing atau warga negara asing  khususnya kulit putih lebih diistimewakan daripada wisatawan lokal, bahkan warga negara asing dari Asia dan Afrika.

Bahkan dalam sektor bisnis warga negara asing sering mendapatkan fasilitas lebih dibanding karyawan lokal, meski dengan kemampuan yang hampir sama.

Saya memiliki banyak pengalaman berinteraksi dengan warga negara asing baik dalam sektor wisata, pendidikan, bisnis dan mitra kerja.

Di bidang wisata, warga negara asing lebih fleksibel dan senang bepergian bersama. Justru lebih sulit mengajak bepergian secara berbagi (share) dengan sesama wisatawan lokal. Dalam berbagi misal biaya sewa kendaraan, perahu dan lain-lain mereka pada umumnya sangat fair, benar-benar dibagi rata.

Pada sektor pendidikan, saya pernah memiliki pengalaman mengikuti program pertukaran siswa, diajar dan dibimbing oleh dosen warga negara asing bahkan pernah memiliki murid privat.

Pada pertukaran siawa, kami sangat senang bertukar budaya dan banyak melakukan diskusi. Memiliki dosen warga negara asing menariknya adalah tentang disiplin waktu, perencanaan yang rapi dan sangat tegas dengan regulasi. Pengalaman memiliki murid privat memberikan nuansa ketepatan waktu. Bila jam kursus sudah berakhir, murid tanpa segan-segan menghentikan pelajaran, dan minta dilanjutkan pada sesi berikutnya.

Pengalaman pada sektor bisnis, saya banyak memiliki mitra bisnis Multi National Company dengan karyawan berbagai warga negara. Menariknya, saya memperoleh kesempatan memperlancar komunikasi dalam bahasa Inggris baik secara tertulis maupun lisan.

Kelebihan yang saya amati, rata-rata warga negara asing tidak bersifat bossy meski jabatannya cukup tinggi, mereka tidak segan mengerjakan hal kecil seperti melakukan fotocopy dan menjilid. Beda sekali dengan aras jabatan tinggi orang sebangsa yang pada umumnya lebih bossy. Dan pada umumnya mereka sangat menghargai pendapat siapapun dalam sebuah rapat atau diskusi.

Pengalaman yang kurang menyenangkan justru berasal dari perusahaan lokal yang saat memiliki tenaga kerja warga negara asing selalu mendapat fasilitas lebih dan pendapatnya lebih didengar oleh pemilik perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun