Adalah Simba anak seekor singa, sang Raja hutan. Sebagai anak raja hutan, Simba sering berlaku seenaknya, sombong, menakut-nakuti hewan lain dengan aumannya, atau mengancam hewan lain dengan cakarnya yang mulai tumbuh.
Suatu pagi Simba dipanggil ayahnya sang raja hutan. "Simba, meskipun kamu anak raja perilakumu harus yang baik. Kamu tidak boleh mengganggu hewan lain, kamu harus menghormati hewan lain meski kamu anak raja. Bertemanlah secara baik dengan hewan-hewan lain."
Simba hanya mengangguk, namun pada kenyataan sehari-hari kelakuannya tetap tidak berubah. Hingga pada suatu hari ia tergelincir ke sebuah jurang dan selalu gagal untuk naik kembali. Simba mulai menangis dan tangisannya terdengar oleh seekor kerbau.Â
Lalu kerbau itu memanggil teman-temannya dan mereka membentuk barisan sebagai jembatan agar Simba bisa naik ke atas. Berkat bantuan kerbau-kerbau itu, Simba akhirnya mampu naik keatas dan pulang ke rumahnya. Simba sangat berterima kasih kepada sang Kerbau.
Hari-hari berikutnya sifat Simba berubah. Simba mulai bersikap hormat terhadap semua hewan di hutan itu dan tidak pernah mengganggunya lagi. Â Simba juga mulai mau berteman dan bermain dengan hewan-hewan lain.Â
Simba akhirnya menjadi anak singa yang akrab dengan semua binatang lain karena Simba sanggup bertoleransi dengan sesama hewan dan tidak pernah mengganggunya lagi. Simba juga selalu menghormati hewan lain sehingga semua hewan segan padanya.
Nah, anak-anak dam adik-adik, bersikaplah seperti Simba yang mau menghormati sesamanya dan mau bersosialisasi dengan baik. Jangan tiru sikap awalnya yang sombong dan senang mengganggu.