Bob Bufford dikenal sebagai pelopor kabel televisi pertama di dunia. Bufford selalu bertanya-tanya tentang kehidupan sejak kematian anaknya. Untuk apa dia hsrus hidup? Â Karena kematian anaknya merupakan pukulan berat baginya, Â harta dia dapat dengan mudah mendapatkannya namun nyawa anaknya tidak sanggup diselamatkannya.
Masih untung dia tidak mengalami depresi bahkan sanggup menuliskan semua keresahannnya menjadi buku-buku yang mampu memberikan inspirasi bagi banyak orang. Â Dua bukunya yang menjadi buku paling laris di pasaran adalah "Half Time" dan "From Success To Significance" (Dari sukses ke Bermakna).
Tulisan Bufford mengajak pembacanya bercermin apakah pembacanya telah bersikap baik bagi sesama atau orang lain? Bahkan saat diwawancarai sebuah stasiiun tekevisi, Bufford nengatakan "Bila ajalku tiba, tuliskan '100x' pada batu nisanku", yang berarti dia ingin berbuat baik bagi orang lain sebanyak-banyaknya.Â
Bufford sangat ingin mampu menemukan arti hidup seseungguhnya. Dan dia benar-benar memanfaatkan waktunya untuk perbaikan sesama. Untuk berbuat baik kepada sesama, dapat Anda mulai dari orang terdekar Anda, keluarga Anda, teman Anda, tetangga Anda dan bagi komunitas Anda
Hidup ini sangat singkat, manfaatkan setiap waktu untuk berbuat kebaikan bagi sesama dan orang lain. Jadilah sesuatu yang indah bagi sesama manusia. dan kebaikan hidup senantiasa dibagikan kepada orang lain. Apalah artinya bergelimang hatta atau menumpuk harta, namun Anda tidak mampu membagikan kebaikan bagi orang-orang disekitar Anda. Hati Andapun terasa hsmpa, sebaliknya bila Anda melihat orang yang Anda tolong berbahagia, maka Anda pasti akan turut merasakan kebahagiaan itu.
