Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Kuliner Saat Pandemi

24 November 2020   22:07 Diperbarui: 24 November 2020   22:15 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2020 pandemi mengoyak dunia. Dunia bisnispun nyungsep termasuk bisnis kuliner menyusul nyungsepnya bisnis pariwisata (penerbangan, kereta api, bis, hotel). Namun setelah masa PSBB berakhir pada masa PSBB Transisi atau era Keniasaan Baru, bisnis kuliner mulai sedikit bisa bangkit meski belum bisa bangkit seperti sebelum pandemi. 

Rumah makan dan restoran sudah boleh menerima tamu.makan ditempat (dine in) meski masih menerapkan jaga jarak. Kalau dulu satu mejz bulat berkapasitas 10-12 orang, kini hanya boleh ditempati 5-6 orang saja. Rumah makan masih sepi karena masih banyak orang yang ketakutan akibat banyak contoh kasus sehabis makan-makan pulang membawa oleh-oleh virus Corona.

Bila diamati bisnis kuliner masih bisa hidup. Bisnis kuliner jenis apa saja yang bisa Anda jalankan guna mengisi kocek? Mari kita bahas satu per satu:

* Makanan Siap Masak menjadi primadona baik yang dijual secara konvensional di pasar swalsyan maupun secara daring (marketplace maupun Open PO atau jastip). Pengalaman seorang teman yang menjual smoke ham buatan kota Salatiga laris manis, dalam semalam bisa laku 50 paket.

* Peran penting sosial media sangat berperan disini. Mereka yang memiliki jaringan kelompok atau group WhatsApp yang luas atau memiliki teman cukup banyak di laman Facebook atau Instagram dapat mengunggah foto-foto yang menggoda selera. Maka kuliner yang dijajakanpun jadi laris manis.

* Musim ada virus maka orang cenderung memilih makanan sehat, makanan yang menyertakan nilai atau kandungan nutrisi yang menjadi begitu menarik. Jadi rumah makan yang menyajikan konsep kuliner green healthy (sayuran dan buah-buahan) juga vegetarian kian banyak dicari.

* Konsep 'Open Kitchen', bila Anda ingin membuka rumah makan baru, disainlah dengan konsep dapur terbuka. Orang makin senang dan tertarik bila bersantap sambil.melihat suasana dapur rumah makan Anda yang bersih.

 * Mencoba pengalanan baru, karena orang masih enggan pergi makan di rumah makan, Anda harus membalik pola pikir Anda. Bila Anda memiliki kebih dari satu chef, coba buatlah penawaran pengslaman baru. Chef Anda memasak di rumah pelanggan, nah pelanggan mendapatkan pengalaman baru betsantap lezat di rumahnya sendiri. Mumpung slogan #dirumah saja masih kental di benak mereka.

Pengalaman baru yang lain telah diterapkan oleh pengusaha rumah makan yang bekerja sana dengan pengusaha bis. Jadi bis disulap nenjadi ryang makan, dan pekanggan bersantap sambil melihat penandangan kota. Ini sebuah pengalamzn baru yang menarik.

* Bila Anda memiliki rumah makan, perkuatlah armada pesan antar atau bekerja sama dengan jaringan pengantar makanan seperti GoSend, GoFood atau GrabFood dan sejenisnya.

* Kemasan menjadi pertimbangan, khususnya kemasan yang  ramah lingkungan dan higienis. Bila Anda tertarik mengenai kemasan, Anda dapat bergabung pada salah satu workshop saat Kompasianival 2020 yang diadakan secara virtual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun