Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengenal Perkembangan Shanghai

21 November 2020   22:35 Diperbarui: 21 November 2020   23:19 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shanghai (sumber: timeshighereducation.com)

Shanghai adalah kota paling metropolis di Tiongkok, jauh lebih gemerlap dibanding ibukotanya Beijing. Tiga puluh tahun lalu, tepatnya 18 November 1990 kawasan di sebelah Timur Shanghai yakni Pudong mulai dibuka dan dibangun.

 Sungai Yzngzi memiliki anak sungai yaitu sungai Huangpu sebelum mencapai Laut  Tiongkok Timur. Sungai Huangpu ini membelah kota Shanghai menjadi dua, Pudong di bagian Timur dan Puxi di bagian Barat.
 Membahas tentang Shanghai pasti Anda yang pernah berkunjung ke sana pasti ingat The Bund yang terletak di Puxi.
 Gedung pencakar langit dan fasilitas pendukung lainnya terletak di sepanjang The Bund dan menjadi ikon kota Shanghai. The Bund adalah pusat lembaga finansial dan bisnis dengan luar negeri bagi Shanghai sebelum 1990. Terdapat 27 bangunan bersejarah dengan arsitektur berbeda disepanjang The Bund yang dikenal sebagai Wall Street Negeri Oriental.

Sebutan The Bund karena sejak 1844 telah menjadi dernaga sejak masih dikuasai Inggris. Setelah Shanghai menjadi pelabuhan internasional komersial, mulai banyak bank asing berkantor disini. The Bund menjadi pusat politik, finansial, bisnis dan budaya Barat di kota Shanghai.
 Konsulat negara-negara asing juga berkantor di The Bund (Inggris, Perancis, dan Rusia). Maka The Bund menjadi tempat penyimpanan kekayaaan lembaga finansial internasional.

Bank HCBC (The Hongkong and Shanghai Banking ) yang berpusat di Hongkong sejak 1865 juga memiliki cabang di Shanghai. Gemerlap The Bund, menandai kehebatan perusahaan multinasional menguras kekayaan Tiongkok bak negara jajahan.

Saat terjadinya reformasi dan keterbukaan Tiongkok pada tahun 1980, Shanghai merupakan kota termaju di Tiongkok.

Akibat kesenjangan besar pembangunan ekonomi karena tidak ada jembatan antara Puxi dan Pudong, hubungan dua wilayah ini hanya dapat dicapai dengan menggunakan feri. Sehingga ada pepatah yang muncul "Lebih suka tinggal pada sebuah kamar di Puxi daripada sebuah rumah di Pudong". Yang sangat jelas menggambarkan perbedaan kedua wilayah yang hanya terpisah oleh sungai. Itulah sebabnya pada 1990 dilakukan pembukaan dan pembangunan Pudong.

Penyebabnya adalah turunnya PDB terus menerus gara-gara kepadatan penduduk, sulitnya perumahan juga lahan untuk pabrik, jalanan makin sempit, berkurangnya daerah kawasan hijau hingga sulit nelakukan pembangunan lagi. Akibstnya semua mafa tertuju pada Pudong.

 Sekarang xona finansial dan bisnis muncul di Lujiazui yang berada di seberang The Bund, gedung pencakar langit tumbuh cepat bak jamur di.musim hujan sehingga perekonomian Shanghai tumbuh pesar. Padahal wilayah Lujiazui tadinya adalah wilayah perumahan kumuh.

Meski oembangunan Pudong tidak mengcopy pembangunan daerah khusus Shenzhen, namun Pudong kini mampu mengimbangi The Bund.

 
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun