Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Belajar Cara Melawan Covid-19 dari Austria

26 September 2020   18:37 Diperbarui: 26 September 2020   18:43 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dubes RI Austria (sumber: twitter.com)

Pada dasarnya Pemerintah Austria mempunyai kebijakan dasar tanggung jawab pribadi dan tidak banyak melarang.:Untungnya warga masih mudah diatur.

Pemerintah menerapkan kebijakan kompromi, karena total lockdown akan berakibat lumpuhnya ekonomi. Masyarakat bebas berkegiatan namun ada aturan yang penting ekonomi jalan dan masyarakat disiplin menerapkan protokol keseharan.

Pemerintah juga menerspkan kebijakan yang meringankan masyarakat, seperti menunda atau nembebaskan pembaysran asuransi dan pajak bagi masyarakat yang harus tutup usaha atau terkena pemutusan hubungan kerja. Karena Austria termasuk negara kaya, maka bagi masyarakat yang tutup usaha atau terkena pemutusan hubungan kerja  mendapat subsidi hingga 6.000 Euro yang berlaku sampai Desember 2020.

Sekarang kasus sekitar 700 per hari dan distibuisi paling banyak di Wina karena 25% penduduk Austria tinggal di Wina. Pengawasan dilakukan melalui patroli dengan denda dari 50 hinggga 1.000 Euro.  Bagi warga yang keluar rumah tidak nengenakan masker didenda 50-200 Euro. Ada warga yang terpapar Covid-19 dan harus karantina mandiri tetapi berkeliaran ke super market didenda 800 Euro. Bagi yang nekad menyelenggarakan kegiatan padahal sudah dilarang atau nekad membuka toko saat lockdown ketat bisa dikenakan denda 1.000 Euro.

 Semboyan penanganan Covid-19 di Austria adalah aman dari Covid-19 namun ekonomi berjalan. Artinya warga tetap produktif tapi tetap aman.

Pada saat lockdown ketat semua penerbangan dan jalan darat tertutup dari pendatang. Saat pelonggaran sudah ada dua maskapai yang beroperasi dan sekarang sudah banyak penerbangan ke Austria. Hanya saja yang boleh masuk dan tinggal hanya mereka yang sudah memiliki izin tinggal. Bagi turis masih tertutup.

Karena alasan politik imigran sangat dibatasi masuk ke Austria, apalagi saat Covid-19 benar-benar terlarang.

Warga Indonesia di Austria kebanyakan mahasiswa, hingga saat ini baru ada 1 kasus. Kedubes memantau secara virtual. Dan siap membantu warga Indonesia yang kesulitan memasuki Austtua. Saat lockdown ketat, Kedubes RI nembantu sembako dan masker kepada warga Indonesia di Austria.

Kesimpulannya untuk menekan kasus Covid-19 sangat diperlukan kedisiplinan warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun