Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hilangkan Sikap Sombong

4 September 2020   19:15 Diperbarui: 4 September 2020   19:04 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sombong (sumber:masjidassegaf.com)

Adalah seorang pekerja yang sangat pandai dan gigih sehingga dia cepat mendapat kepercayaan dari atasannya untuk menjadi manager. Posisi manager belum membuatnya puas, karena ia merasa yang paling berjasa bagi perusahaan tempat dia bekerja. Hingga suatu hari terjadi perselisihan dengan atasannya, dengan sombongnya dia menyatakan keluar dari perusahaan itu dan mendirikan perusahaan sendiri.

Dengan kesombongannya dia berharap semua ex clientnya bisa ditarik ke perusahaan barunya, dan dia menyumpahi perusahaan lamanya untuk segera bangkrut karena kehilangan dia sebagai pemikir tunggal di perusahaan lamanya.

Bulan berganti bulan tahun berganti tahun, namun ternyata perusahaan lamanya masih tetap berdiri tegak bahkan lebih maju sekarang. Ironisnya justru perusahaan yang baru didirikannya makin mundur dan terpuruk.

Rupanya karena kesombongannya dia lupa bahwa di perusahaan lamanya sudah memiliki sistem yang bagus, sehingga begitu dia keluar dari perusahaan, sistem tinggal menggantikan posisinya yang kosong dengan orang yang mampu pada posisinya. Itulah sebabnya perusahaan lamanya meski dia tinggalkan tidak berantakan malah makin maju.

Sebaliknya pengalaman dia dari kejadian yang lalu tidak dapat diterapkan dengan  situasi baru. Karena dunia bisnis selalu berubah secara dinamis, misal adanya pandemi di seluruh dunia merubah semua tatanan bisnis. Pengalaman lamanya tidak dapat diterapkan pada situasi kini.

Itulah sebabnya seseorang meski sangat pandai dan merasa menjadi orang penting pada suatu perusahaan tidak boleh terlalu sombong. Seseorang harus pandai menjaga emosinya dan tidak tergesa-gesa marah dan meninggalkan perusahaan lamanya.  

Karena menjalankan bisnis itu sangat kompleks banyak hal yang harus diperhatikan, bukan sekedar karena dia yang berhasil memenangkan banyak proyek, otomatis dia dapat menyelesaikan proyek yang sama ditempat lain. 

Masih ada bagian lain yang berperan penting di suatu perusahaan, bisa bagian pembelian yang mampu mendatangkan bahan baku atau material untuk mendukung proyek, bagian keuangan yang mengatur arus kas dan bagian internal kontrol yang mampu mencegah kebocoran biaya sehingga laba terjaga dengan baik.

Seorang jagoan pada sebuah bidang jangan terlalu sombong, karena bila tidak ditunjang sistem yang kuat dia bisa jatuh juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun