Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berpikir Positif

19 Agustus 2020   22:10 Diperbarui: 19 Agustus 2020   22:24 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpikir positif (sumber: psikoma.com)

Thomas Alva Edison sang penemu bola lampu adalah sebuah contoh manusia yang selalu berpikir positif. Meski sudah cukup berumur (67 tahun) saat mulai melakukan percobaan sains di laboratoriumnya.

Ia banyak mengalami kegagalan hingga suatu hari sebuah tragedi menimpa dirinya yaitu terbakarnya laboratorium kesayangannya. Namun Thomas tidak berputus asa, ia tetap berpikiran positif dan memulai lagi percobaan-percobaannya hingga menghasilkan suatu penemuan baru setelah 17 tahun berkutat di laboratoriumnya.

Kegagalan tidak boleh membuat Anda frustrasi  namun Anda harus selalu berpikir positif. Jangan terpengaruh oleh suramnya masalah, kegagalan, penyakit yang menjadi penghalang atau kekecewaan.

Sebuah tragedi akan merupakan hal yang paling meruntuhkan moral dan mental Anda bila Anda tidak dapat berpikir dengan pola pandang yang berbeda. Sadarilah bahwa didalam kehidupan ini manusia pasti akan menemui masalah atau tragedi maupun kegagalan. Namun ditengah masalah berpikirkah positif karena akan selalu ada jalan terang atau solusi atas setiap masalah.

Sebagaimana kita ketahui manusia selalu mengalami banyak masalah. Bila pikiran Anda dikuasai oleh pikiran negatif, maka lawankah. Ingatlah untuk selalu memikirkan hal-hal yang benar dan manis, berpikirlah positif. Dengan demikian Anda pasti dapat bangkit dari keterpurukan.

Sebuah penemuan terbesar manusia yakni  manusia dapat mengubah pola hidupnya dengan cara mengubah cara berpikirnya (William James).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun