Selama ini peran orang Tionghoa dalam sejarah kemerdekaan RI hampir dilupakan. Mungkin karena pernah ada era segala hal yang berbau Tionghoa termasuk aksara Tionghoa tidak boleh ditampilkan di Republik tercinta ini.Â
Masih untung ada almarhum Abdurrachman Wahid atau Goes Dur saat menjadi Presiden RI pernah menganulir PP tersebut sehingga kini orang boleh berbicara tentang orang Tionghoa.Â
Meski tidak tercatat dengan tinta emas dalam sejarah Indonesia sebenarnya cukup banyak orang Tionghoa yang turut berjuang pada era kemerdekaan Indonesia.
Pada era penjajahan Belanda sudah ada orang Tionghoa yang berani menentang Pemerintah Hindia Belanda yaitu Lie Ceng Oek.
Lalu ada beberapa orang Tionghoa yang menjadi anggota BPUPKI seperti Oey Tiang Tjoei, Oey Tjong Hauw, dan Yap Tjwan Bing.
Ada seorang Tionghoa yang sangat dekat dengan peristiwa penculikan Bung Karno ke Rengasdengklok yaitu Djiaw Kie Siong.
Beberapa nama dikenal sebagai perintis kemerdekaan di daerah seperti Ang Kok San (Sorong, Papua), Lie Eng Hok, Siauw Giok Tjhan.
Dan banyak pula yang ikut berjuang seperti Djiauw Pok Kie, Boen Kin To (Bangka), Kwee Tjoa Kwang (Jambi), Liem Hong Sioe, Oei Hok San, Oei Tjong Bing, Pek Sing Tjong (Riau), Sho Bun Seng (Padang), Sie Ing Biauw, Tan Bun Yin, Tan Kho Lim, Tan King Po (Yogyakarta), Tan Tiong Siok (Medan), Tang Kim Teng (Riau), dan Thung Tjing Ek (Papua).
Ada yang bergabung dengan Badan Kemananan Rakyat dan militer seperti Liauw Thian Moek. Ong Tjong Bing, dan Sie Ing Biaw.
Ada pula yang berjuang lewat jalur politik seperti Siauw Giok Tjhan dan Tan Ping Djiang aktivis yang menentang Belanda pada Clash ke dua.
Mungkin masih banyak yang tidak tercatat, pada era kemerdekaan juga ada beberapa orang Tionghoa yang sangat mecintai negeri ini seperti  John Lie yang sudah disebut Pahlawan Nasional.
Jasa mereka bagi kemerdekaan Indonesia tidak bisa dihitung, ironisnya belum tentu mereka mendapatkan tanda jasa yang setimpal.
Dirgahayu ke 75 RI!