Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Didiklah Anak, Jangan Manjakan Anak

7 Juli 2020   19:14 Diperbarui: 7 Juli 2020   19:12 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan (sumber: mypurohith.com)

Seringkali orang tua yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja atau cenderung dari keluarga miskin sering kali merasakan betapa pedihnya kehidupan masa kecil mereka, ke sekolah harus jalan kaki puluhan kilometer, beralaskan sepatu yang sudah penuh tambalan, berbusana yang penuh jahitan akibat robek serta makan malam dengan lauk sebutir telur yang dibagi tiga bersama dua saudara kandungnya. Belajar tanpa meja dengan penerangan lilin.

Bila anak ini akhirnya menjadi orang tua yang berhasil, sukses dalam bisnis atau berhasil mendudukan posisi tinggi dalam perusahaan, maka perlakuan terhadap anaknya akan berlebihan, misal ada antar jemput dari rumah ke sekolah dengan mobil mewah plus sopir yang setia mengantar kemana saja, ke sekolah dengan sepatu bermerek, mengenakan busana yang dibeli dari butik terkenal dan makan malam mewah baik di rumah maupun di rumah makan. 

Rumah sudah dilengkapi dengan ruang belajar ber AC yang lengkap dengan meja belajar termasuk komputer. Pokoknya menganulir semua kegetiran masa kecilnya.

Bahkan setelah cukup dewasa, tidak cukup sekolah di kota sendiri. Kalau perlu dipindahkan ke sekolah di luar negeri.

Pertanyaan sederhananya, seseorang menjadi sukses karena:

- mendapat pendidikan dengan baik apakah dalam keluarga miskin atau kaya

- mampu menghadapi kesulitan hidup yang dialami

Tidak selalu anak orang kaya memiliki sikap dan dan  daya juang yang jelek. Namun kalau diperhatikan lazimnya orang sukses kebanyakan dulunya hidup dengan penuh perjuangan.  Karena kesulitan hidup yang dihadapi adalah jalan guna menempa diri mereka agar mampu menjadi orang sukses.

Bila Anda ingin memperoleh anak yang bermental kuat, sebaiknya jangan memanjakan anak-anak dengan memberikan dan menyediakan banyak kemudahan. Karena dengan menganulir kesulitan hidup, orang tua justru menciptakan generasi yang lemah.

Jangan memanjakan anak dengan nasi kualitas nomor satu, karena begitu terjadi krisis ekonomi akibat pandemi sang anak tidak mau makan beras kualitas sederhana. Belum jemputan mobil mewah tidak ada lagi karena mobil harus dijual karena tidak mampu membayar cicilannya. Juga jangan biasakan memberi kamar ber AC kepada anak, yang membuatnya tidak mau tinggal dirumah neneknya saat liburan karena kamarnya tidak ber AC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun