Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Bali: Beats of Paradise", Menginspirasi Kaum Muda Indonesia Mencintai Negeri

21 Juli 2019   16:21 Diperbarui: 21 Juli 2019   16:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster "Bali: Beats of Paradise" (sumber: www.patch.com)

Film "Bali: Beats of Paradise" disutradarai oleh sineas dunia asal Indonesia, Livi Zheng, yang kini menetap di Amerika Serikat. Livi Zheng pernah bertemu penulis pada peluncuran film perdananya bergenre aksi "Brush with Danger" (November 2015) dan dari sorot matanya menunjukkan tekadnya untuk mempromosikan Indonesia melalui karya-karya filmnya.

Film "Bali: Beats of Paradise" merupakan film dokumenter kesenian  berdurasi 95 menit yang  mengisahkan perjuangan komposer musik gamelan Nyoman Wenten yang nekad hijrah ke Amerika Serikat dengan berbekal gamelan Bali. Memang harus ada mimpi besar untuk menjadi orang sukses, dan harus segera bangun untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Dalam film ini, Nyoman Wenten berkolaborasi dengan Judith Hill, pemenang piala Grammy yang pernah bermitra dengan Michael Jackson dan Stevie Wonder, serta membintangi film "20 Feet from Stardom" yang berhasil memenangi Academy Award untuk katagori The Best Documentary Feature pada 2014.

Film dengan latar belakang tingginya budaya dan keindahan alam pulau Bali, sangat pandai menangkap dan memvisualisasikan budaya dan alam Bali. Saat peluncuran film ini di Jakarta 19 Juli 2019 lalu, Kementerian Pariwisata juga langsung menangkap esensi film ini sebagai sarana dan media komunikasi untuk mempromosikan pariwisata Indonesia guna mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.  

Menurut penelitian yang pernah dilakukan, alasan wisatawan mancanegara berkunjung ke suatu tujuan wisata dipengaruhi oleh daya tarik budaya (65%), alam (30%) dan kreasi manusia (5%). Dengan demikian film yang sarat dengan budaya dan alam Bali ini diharapkan akan mampu menarik minat dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Selain berhasil menembus ketatnya pasar bioskop di Amerika Serikat, film ini juga berhasil tayang di Walt Disney Animation Studios, didistribusikan oleh iQiyi sebuah perusahaan online streaming dari Beijing PRC, juga diputar secara eksklusif di pesawat-pesawat maskapai penerbangan Singapore Airlines.

Film ini sangat membanggakan karena sudah masuk seleksi nominasi Oscar untuk kategori The Best Picture, serta segera akan ditayangkan oleh Baidu, sebuah perusahaan internet milik taipan Tiongkok yang telah memiliki lebih dari 90 juta pelanggan di seluruh dunia.

"Semoga film yang memperkenalkan budaya dan alam Bali ini mampu menginspirasi kaum muda Indonesia untuk makin mencintai budaya dan alam Indonesia," demikian harapan Livi Zheng.

Film ke empat yang disutradarai Livi ini cukup membanggakan karena telah berhasil tayang di bioskop-bioskop di Amerika Serikat pada November 2018, padahal hanya sekitar 10% dari film-film yang diproduksi di Amerika Serikat yang beruntung ditayangkan di bioskop. Selain di Amerika Serikat, film ini juga sudah tayang di Korea Selatan. Ironisnya, film ini baru bisa ditonton pecinta film Indonesia mulai 22 Agustus 2019 di bioskop kota-kota besar. Jadi, harap bersabar menunggu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun