Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2019, Bersama Kita Lawan Polusi Udara

5 Juni 2019   04:27 Diperbarui: 5 Juni 2019   17:56 4473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Lingkungan Hidup Sedunia (sumber: greeners.co)

World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Pada tahun ini mengambil tema melawan polusi udara #BeatAirPollution. Peringatan ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran global untuk melakukan aksi positif bagi perlindungan pada lingkungan, alam, dan planet bumi pada khususnya.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia mulai diperingati sejak tahun 1972 dan sudah menjadi agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tahun ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan  fokus pada penanganan emisi dari kendaraan dan memperketat konsentrasi parameter polusi udara.

Sumber Polusi Udara

Polusi udara datang dari sektor pertanian, rumah tangga, industri, transportasi, limbah dan sumber lain.

Sangat kompleks, namun tetap merupakan tanggung jawab manusia untuk mengurangi polusi udara. Dengan memahami jenis-jenis polusi udara, dan dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan akan sangat membantu menentukan langkah-langkah untuk memperbaiki udara di sekitar kita.

  • Pertanian
  • Berasal dari ternak yang menghasilkan gas metan dan amoniak, sawah yang menghasilkan gas metan, dan pembakaran limbah pertanian. Emisi metan berkonstribusi pada formasi ozon yang menyebabkan asma dan penyakit pernafasan. Metan juga berpotensi lebih besar terhadap pemanasan global daripada karbon dioksida. 24% efek gas rumah kaca datang dari pertanian, hutan dan tanah.

  • Rumah tangga
  • Polusi udara dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, kayu dan bio masa untuk memasak, pemanasan dan cahaya di rumah. Pada negara berkembang 3,8 juta kematian dini disebabkan oleh polusi di dalam rumah.

  • Industri
  • Pada banyak negara, pembangkit listrik merupakan sumber utama polusi udara. Konstribusi utama berasal dari pembakaran batubara untuk pembangkit listrik. Diikuti oleh proses industri yang menggunakan pelarut pada industri kimia dan pertambangan yang menyebabkan polusi udara.

  • Transportasi
  • Sektor transportasi global 25% berkaitan dengan emisi karbon dioksida dan terus meningkat. Polusi udara dari sektor transportasi telah menimbulkan 400.000 kematian dini yang terutama disebabkan oleh emisi diesel dan diatas 12% menimbulkan demensia bagi warga yang tinggal di dekat jalan raya.

  • Limbah
  • Pembakaran limbah secara terbuka dan penimbunan limbah organik menimbulkan dioksin, furan, metan dan karbon hitam yang berbahaya bagi atmosfir. Secara global, pembakaran limbah 40% dilakukan di tempat terbuka.  

  • Sumber lain
  • Polusi udara tidak selalu berasal dari kegiatan manusia, tetapi juga dapat bersal dari letusan gunung berapi dan badai debu. Pasir dan debu sangat berbahaya bagi pernafasan.

Solusi Nasional dan Global

Pemerintah, industri, komunitas dan individu harus bersama-sama mengeksplorasi enerji terbarukan dan menerapkan teknologi hijau, serta meningkatkan kualitas udara di perkotaan dan regional di seluruh dunia.

Korban polusi udara di seluruh dunia diperkirakan 7 juta orang meninggal dini, ironisnya sekitar 4 juta terjadi di kawasan Asia Pasifik. Polusi udara juga merugikan ekonomi global sebanyak 5 triliun dolar setiap tahun dari segi kesejahteraan dan polusi ozon pada tingkat lahan, polusi udara diprediksi akan mengurangi produksi pangan hingga 26% pada tahun 2030.

Pemerintah Indonesia dalam mengendalikan polisi udara akan mengendalikan semua sumber pencemaran udara dan fokus pada penanganan emisi kendaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun