"Friend Zone", Batas Tipis antara Teman dan Cinta

Kisah pertemanan siswa pria dan wanita di bangku sekolah menengah yang terus berlanjut sudah sering terjadi dalam kehidupan nyata, maupun kisahnya diangkat ke layar lebar.
Memang hanya ada batas tipis antara teman dan cinta bila terjadi pada dua mahluk berbeda jenis kelamin. Bisa si wanita yang diam-diam mencintai teman prianya, atau si pria lambat laun menumbuhkan benih cinta pada teman wanitanya.
Friend Zone
Film Thailand produksi GDH ini langsung menjadi box office setelah masa tayang satu bulan di negara asalnya, sejak 14 Februari 2019 bersamaan perayaan Valentine Day. Di Indonesia rencananya film ini akan mulai tayang 20 Maret 2019. Beruntunglah saya mendapatkan satu tiket untuk menyaksikan screening film ini pada Jumat 15 Maret 2019 di CGV Grand Indonesia, Jakarta.
Film ini diawali dengan peluncuran lagu baru yang dinyanyikan beberapa penyanyi top yang mewakili negaranya, termasuk Indonesia. Indonesia diwakili oleh Andany Tapiheru dan Cantika Abigail.  
Lalu setting film dimundurkan sekian tahun yang menggambarkan Palm (diperankan oleh Naphat) sedang menolong teman wanitanya Gink (diperankan oleh Pimchanok). Gink yang jelita ini sedang berusaha memata-matai ayahnya yang dicurigai berselingkuh. 
Mobil ayahnya diikuti, ternyata menuju ke bandara, dan diintai sang ayah terbang ke Chiangmai. Gink memaksa Palm mengutangi biaya tiket pesawat untuk meneruskan perannya menjadi detektif swasta. Dan Gink dapat menangkap sang ayah pergi ke hotel dan memasuki kamar tertentu. Gink langsung ingin melabrak ayahnya, kalau tidak dicegah oleh Palm.
Sekembalinya dari Chiangmai Palm mengirimkan sinyal bahwa ia menyayangi Gink, namun Gink hanya mau berhubungan sebatas teman. Bahkan Gink sempat memiliki pacar bernama Luis seorang siswa yang pandai bermain musik.
Setting film dimajukan lagi ke tahun 2019 ada sebuah pesta, dan tampak Gink sedang menyanyi, lalu disuatu sudut adalah empat pemuda yang sedang saling mengungkapkan kegagalannya untuk mendapatkan isteri / pacar, dengan ditemani dua gelas bir masing-masing, dan Palm termasuk salah satu diantaranya yang mengklaim sudah berusaha selama 10 tahun.
Lalu film berkali-kali menampilkan adegan flashback, kadang kembali ke pesta itu lagi. Pada flashback terdapat adegan Palm dan Gink setamat sekolah, Palm yang harus memenuhi panggilan Gink untuk menemuinya di Kuala Lumpur, Hong Kong dan Krabi.
Ketika keduanya menyelesaikan sekolah menengahnya, Gink bekerja sebagai manager rekaman, sedangkan Palm bekerja sebagai pramugara. Pertemanan keduanya terus berlanjut, lebih banyak Gink yang curhat pada Palm. Hingga suatu saat Gink memiliki pacar baru, Teddy (diperankan oleh Jason Young) yang memiliki pekerjaan sehaluan dengan Gink. Salah satu proyek besar keduanya adalah mengedarkan lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi top dimasing-masing negara.
Gink mencurigai Ted berselingkuh berdasar naluri kewanitaannya, lebih-lebih saat tiba-tiba Ted memberi hadiah jam tangan saat tidak ada peristiwa khusus. Gink curhat ke Palm dan mengajaknya memata-matai Ted, hingga suatu saat Gink berhasil membuktikan Ted berselingkuh saat bekerja di HongKong.
Gink gundah dan ingin memutuskan hubungannya dengan Ted, bahkan hingga nekad bergelantungan di papan iklan yang dapat membahayakan dirinya. Palm dengan setia terus menolong dan mendampingi Gink. Gink yang masih dendam karena diselingkuhi oleh Ted, lalu mengajak Palm ke Krabi, dan disini Gink sempat ingin balas berselingkuh dengan memanfaatkan Palm. 
Pada saat kritis, Gink sadar telah memanfaatkan Palm dan membatalkan niatnya untuk menyelingkuhi Ted. Palm lalu mengajak Gink bertemu di Pagoda Emas.
Gink tetap minta Palm sebagai teman, dan kali ini Palm menolak. Gink hanya ingin berteman, karena dia takut berpacaran dengan Palm yang tampan dan sering berganti-ganti pacar, karena bila mereka pacaran dan putus, Gink akan kehilangan Palm sebagai teman. Hingga akhirnya Gink menyatakan bila dia berhasil putus dari Ted, Palm harus mengajaknya ke Eropa.
Kisah sudah hampir selesai, klimaks pada film ini berada pada bagian akhir film. Silakan saksikan sendiri film ini yang akan tayang mulai 20 Maret 2019 guna mengetahui akhir kisah Gink. Palm dan Ted. Apakah Gink tetap bertahan dengan Ted, atau Gink berani menerima Palm si playboy menjadi pacar / suaminya.
Film ini sangat menghibur, khususnya karena humornya yang segar serta pemandangan beberapa negara seakan penonton diajak berpiknik ke beberapa negara. Apalagi sepanjang film menikmati aktor tampan dan aktris cantik, tentu sangat menarik khususnya bagi para fans artis-artis film Thailand. Satu-satunya kelemahan film ini sempat menyajikan adegan pasangan sesama jenis, meski bermaksud sebagai salah satu unsur humor.
Pelajaran yang dapat dipetik dari film ini, bila dua manusia berlawanan jenis berteman, berhati-hatilah menjaga zone pertemanan. Karena bila salah satu mulai jatuh cinta, keadaan akan menjadi kompleks. Khususnya para pria bila berteman akrab dengan wanita, karena wanita bila sudah memiliki teman, dia takut kehilangan teman. Maka pria jangan coba-coba untuk jatuh cinta dengan teman wanitanya, karena sang wanita pasti takut kehilangan teman prianya bila proses pacaran berakhir.
Data Film 
Genre            : Drama, Komedi
Produser        : GDH
Sutradara        : Chayanop Boonprakob
Penulis            : Pattaranod Bhibbamsawade
Artis                : Pimchanok Leuvisadpaibul, Naphat Siangsomboon, Janson Young, Natthasit Katir, Sukhaput Lohu
Rating              : 13 tahun ke atas
Release            : 14 Februari 2019 (Bangkok)
Bahasa            : Thai, text Indonesia & Inggris

Durasi              : 116 menit