Hari Musik Nasional 2019 yang jatuh pada tanggal 10 Maret, menjadi sebuah inspirasi bagi Yayasan Allianz Peduli (YAP) untuk menggelar sebuah konser musik sehari menjelang Hari Musik Nasional, tepatnya pada Sabtu 9 Maret 2019. Tidak kurang dari 34 musisi baik penyanyi millenial maupun penyanyi kawakan bergabung menjadi satu dan mendendangkan suaranya secara bergiliran dari siang hari jam 14.00 WIB hingga tengah malam.
Uniknya, konser musik ini dikaitkan dengan bantuan atas bencana alam yang baru saja menimpa saudara-saudara kita, yang berdomisili di Lombok dan Sulawesi Tengah. Masih membekas pada ingatan kita, bencana alam yang melanda Indonesia pada tahun 2018 sangat memilukan. Bencana alam ini telah menimbulkan petaka bagi masyarakat di Lombok, Sulawesi Tengah, Lampung dan Banten (dua provinsi yang mengapit Selat Sunda dimana gunung Anak Krakatau berada). Kehilangan rumah, harta benda, pekerjaan, kerusakan sarana prasarana umum, bahkan kehilangan sanak saudara.
Meski Pemerintah segera turun tangan dengan dibantu perusahaan-perusahaan swasta maupun lembaga sosial guna melakukan upaya pemulihan, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan guna menyembuhkan luka batin bagi para korban bencana alam.
Lifechanger Concert
Allianz Indonesia sebuah perusahaan asuransi melalui Yayasan Allianz Peduli (YAP) berniat menggalang pengumpulan dana melalui penyelenggaraan konser musik bertajuk "Lifechanger Concert". Dana yang terkumpul dari pembayaran tiket semuanya akan disalurkan ke lokasi bencana.
Pada konser ini, penonton dapat menyaksikan tiga penyanyi jebolan Indonesia Idol yakni Luki, Miki dan Nania. Dan tentunya penyanyi kondang andalan Indonesia seperti Rio Febrian, Vira Talisa, Harvey Maleiholo, Vina Panduwinata, Dea Mirela, dan Nina Tamam, yang secara bergantian menghibur Anda pada akhir pekan di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Mengapa konser musik ini dikaitkan dengan korban bencana alam di Indonesia? Dari data yang diumumkan oleh BBC.com korban bencana alam di Sulawesi Tengah menyebutkan 2.101 orang diketemukan tewas, 1.373 orang hilang, 2.549 orang mengalami luka-luka berat, 8.130 orang mengalami luka-luka ringan, 206.219 orang berstatus pengungsi karena kehilangan tempat tinggal dan 1.724 sekolah dalam kondisi rusak parah.
Sedangkan data dari National Disaster Management Agency melaporkan data korban bencana alam di Lombok sebesar 515 orang meninggal dunia, 431.416 orang luka-luka dan 76.765 rumah hancur. Jadi, masyarakat Indonesia yang beruntung berada di lokasi yang aman, sudah sepantasnya untuk meringankan beban korban bencana alam di Indonesia, dengan membantu memberikan sumbangan melalui  YAP yang mau peduli untuk menyelenggarakan sebuah konser musik. Seluruh harga tiket yang terjual akan dimanfaatkan untuk memberikan perubahan positif bagi korban bencana alam dalam melanjutkan kehidupannya paska bencana.
Dana yang diperoleh dari paling sedikit 5.000 penonton konser musik ini akan digunakan untuk membangun 1.000 hunian sementara (huntara) dengan kelengkapan toilet pribadi dan fasilitas air bersih serta menyediakan penyembuhan trauma bagi korban bencana alam. Cara penjualan tiket diatur bervariasi disesuaikan dengan kemampuan penonton dalam menyalurkan dana bantuannya. Sumbangan senilai 17 juta Rupiah yang setara dengan beaya pembangunan satu huntara, akan diganjar dengan menuliskan nama penyumbang di depan huntara dan memberikan 2 buah tiket VIP konser musik Lifechanger.Â
Bagi mereka yang memiliki banyak teman, dan berkenan menyumbang secara bersama-sama,  YAP mempersilakan untuk  mengajak teman-teman berpatungan untuk mengadopsi beaya pembangunan satu huntara, tentunya yang akan dicantumkan adalah nama komunitas penyumpang, bukan nama pribadi si penyumbang.
Bagi mereka yang belum berkenan mengadopsi biaya pembangunan huntara, dapat menonton konser musik dengan membeli harga tiket mulai dari Rp.350.000 hingga 1 juta Rupiah.
Lifechanger adalah sebuah konser musik yang memiliki tujuan mulia, sambil menghibur penonton, penonton sekaligus diajak untuk membantu saudara-saudara sebangsa yang saat ini sedang menderita akibat bencana alam.
