Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mencoba Street Food di Gorontalo

7 Juni 2015   02:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:19 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Street food di banyak negara sangatlah terkenal, seperti di Jepang, Vietnam dan Thailand. Makanan yang dijajakan disini belum tentu kalah lezat dibandingkan restoran mahal. Nah, Anda juga perlu menjajagi street food di kota Gorontalo.

Ada beberapa makanan yang masih tergolong street food, namun ada juga yang sudah mulai naik kelas menjadi warung makan bahkan hingga rumah makan.

Ilabulo

Apa itu ilabulo ? Saat ini ilabulo belum manjadi ikon makanan khas Gorontalo, padahal dulunya adalah makanan yang selalu disajikan bagi raja-raja setelah upaya perdamaian terjadi. Ilabulo disebutkan melambangkan totombowata, artinya bersatu padu, yang menimbulkan kenikmatan setelah menyantapnya, sehingga pertikaian selesai dan terbentuklah perdamaian. Kini ilabulo dapat ditemukan sebagai street food di jalanan kota Gorontalo.

[caption id="attachment_384951" align="aligncenter" width="300" caption="Ilabulo setelah dipotong untuk memperlihatkan isinya (Sumber : Rian)"][/caption]

Makanan khas Gorontalo ini terbuat dari tepung sagu yang didalamnya diisikan campuran telur ayam, hati ampela ayam, daging ayam, lalu dibumbui rempah dan dibungkus daun pisang. Jadi macam-macam perbedaan disatukan menjadi makanan yang lezat bernama ilabulo.
Setelah itu, ilabulo harus dibakar dengan arang tempurung kelapa, sehingga asapnya tampak dari kejauhan. Bila sore hari, Anda berjalan-jalan disekitar jalan Diponegoro, Anda akan menyaksikan kepulan asap, nah disitulah ada penjual ilabulo.

Ilabulo lebih mantap disantap langsung dalam kondisi panas, setelah selesai dibakar. Ilabulo harganya bervariasi tergantung kualitas isinya, makin mantap isinya harganya lebih premium. Harga berkisar 1-4 ribu rupiah per bungkus.

Ilepao lo duwo

Bentuk luarnya hampir mirip dengan ilabulo, kadang disebut sebagai pepe ikan duwo atau ikan nike. Terbuat dari sagu, ikan duwo, potongan cabai, batang bawang, minyak kelapa kampung; lalu dibuat adonan dan dibungkus daun pisang. Ilepao juga dibakar diatas arang tempirung kelapa selama 15 menit. Rasanya oedas dengan sedikit asam, namun sangat kaya gizi.

Bakasang

Merupakan makanan fermentasi yang memiliki rasa dan bau khas ikan, bahannya isi perut ikan dicampur dengan telur ikan cakalang. Warnanya kuning dan disantap dengan sambal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun