Mohon tunggu...
Sutiara Emilia Putri
Sutiara Emilia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi 2019

follow your heart

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Kerusuhan Demonstrasi Mei 1998 - dengan Teori Konflik

25 Juni 2021   11:53 Diperbarui: 25 Juni 2021   12:06 2864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Perubahan Sosial

AKSI DEMONSTRASI TERHADAP KEKUASAAN ORDE BARU PADA MEI 1998

Sutiara Emilia Putri

FISIP – UIN Jakarta

Sosiologi 4C

 

ABSTRAK

Konflik sosial merupakan fenomena sosial yang menarik untuk dikaji dan diteliti. Diperlukan juga pemetaan yang pas untuk memudahkan dalam mengenali dan memahami berbagai teori konflik yang ada. Secara sederhana teori konflik dapat dibedakan ke dalam dua hal yaitu teori konflik klasik dan modern. Banyak sekali tokoh-tokoh teori konflik baik dari teori sosiologi klasik ataupun modern yang sudah dikenal oleh masyarakat dunia, seperti Ibnu Khaldun, Lewis A Coser, dan Ralf Dahrendorf. Teori konflik pada dasarnya teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kesepakatan yang berbeda dengan kondisi sebelumnyaaa. Penulisan kali ini mengambil kasus Kerusuhan Mei 1998, menggunakan teori konflik Lewis Coser dan Ralf Dahrendorf.

Pada Mei 1998 terjadi kerusuhan yang sangat besar di Indonesia, berbagai dari kalangan ikut turut berdemonstrasi dengan menuntut untuk diturunkannya Presiden Soeharto dari jabatan presiden yang telah dikuasai selama 32 tahun atau selama 7 periode. Peristiwa ini di latar belakangi oleh kekesalan dan kemurkaan para mahasiswa kepada pemerintahan Soeharto yang membatasi ruang gerak untuk berpendapat di muka umum.

Pada waktu itu Indonesia juga mengalami krisis moneter yang membuat harga sembako menjadi sangat mahal, terlebih lagi pendapatan masyarakat sangatlah sedikit hingga mengakibatkan masyarakat tidak dapat untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras. Akhirnya konflik dan kerusuhan yang terjadi tidak dapat dibendung lagi, hingga terjadinya penembakan pada mahasiswa Trisakti oleh kalangan elit pemerintah. Oleh karena itu para Mahasiswa maupun masyarakat berharap adanya pengganti presiden Soeharto sebagai presiden yang dapat membawa warna baru dalam memimpin Indonesia.

Keywords: teori sosiologi, konflik sosial, tokoh sosiologi, gerakan sosial, demonstrasi, mahasiswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun