Mohon tunggu...
Sutarno Drs
Sutarno Drs Mohon Tunggu... Guru - Arsitek Jiwa

Mengajar dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nusantaraku

20 Januari 2022   13:06 Diperbarui: 20 Januari 2022   13:12 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Liputan6.com

Judul: NUSANTARA

Tulisan: Sutarno

"Ribuan pulau tergabung menjadi satu, sebagai ratna mutu manikam, oh Nusantara, siapa yang tak kenal Nusantara, siapa yang tak senang Nusantara, siapa tak sayang Nusantara" .Wow... Cuplikan lirik lagu yang indah penuh rasa bangga terucap anak bangsa yang ditulis dan dinyanyikan Koes Plus dalam judul Nusantara telah membuka mata hati betapa hebatnya negeri Nusantara. Benarkah nama Nusantara sehebat itu ?

Banyak catatan sejarah yang menuliskan tentang Nusantara. Bahkan sebelum kita menuliskan sejarah yang bernama Republik Indonesia atau tanah yang dahulu disebut dengan nama tanah Nusantara. Banyak penulis dan sastrawan dari berbagai belahan dunia yang mengisahkan tentang wilayah Nusantara seperti Ptolemaeus dari Yunani Alexandria, Walmiki dari India dan Ibnu Batutah dari Arab yang memuja tentang Nusantara. 

Dikatakan bahwa Nusantara yang memiliki kekayaan alam melimpah tapi juga wilayahnya yang luas yaitu tujuh wilayah yang memiliki tambang-tambang emas yaitu Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, Jawa, Papua. Mereka semua terletak dalam satu wilayah yang namanya Nusantara. Bahkan menurut catatan Ibnu Batutah dari Arab, Nusantara adalah "cuilan dari sorga". Benarkah demikian?

Disebutkan dari catatan sejarah bahwa sejak abad ke 2 sebelum Masehi wilayah dari Sabang sampai Merauke merupakan satu wilayah kesatuan kepulauan Nusantara. Sebuah kesadaran geografis yang sama dan satu sudah terbangun saat itu. Ini penting kita pahami agar "sense of belonging" terbentuk dengan benar.  Suatu nama yang bukan mengada-ada atau tiba-tiba ada. Sejarah mengatakan Nusantara telah ada sebelum nama Indonesia ada.

Inilah bumi Nusantara yang mengagumkan sekaligus membanggakan. Pada saat yang sama pemahanan ini pasti akan memperkuat komitmen tentang menjadi Indonesia yang dahulunya dikenal dengan nama tanah Nusanara. Nama Nusantara adalah nama yang tidak asing lagi bahkan sangat dikenal oleh dunia internasional sejak dahulu. Mengagumkan bukan?

Sebenarnya tidak ada alasan kalau beberapa hari ini masyarakat Indonesia harus terkesima dengan adanya keputusan pemerintah menetapkan 'Nusantara" sebagai nama ibu kota baru yang letaknya di Kalimantan Timur. Mengapa? 

Karena diyakini nama Nusantara sudah cukup dikenal dari catatan sejarah dan sangat mempersatuan ke-Indonesiaan dimana status kewilayahan yang satu. Bahkan menurut sejarawan dari Samarinda yang bernama Muhammad Sarip mengatakan bahwa "nama Nusantara adalah nama yang ideal dan memresentasikan seluruh Indonesia. Tidak Jawa sentris tetapi justru nama Nusantara sebenarnya nama asli kerajaan Kutai Kartanagara yang berdiri pada abad ke-14 Masehi".

Memang harus diakui dengan pengumuman ini respons masyarakat sangat beragam. Ada yang setuju tapi ada juga yang tidak setuju dengan alasan masing-masing. Apapun itu, yang pasti pemerintah telah memutuskannya. 

Dan nama Nusantara telah dipilih dan ditetapkan sebagai nama ibukota baru Republik Indonesia. Dan sudah seharusnya kita mematuhinya. Jika masih ada perasaan tidak puas, bukankahkah sebaiknya kita belajar lagi tentang sejarah, begitulah pesan Bung Karno yang mengatakan "Jas Merah" Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Anjuran yang bijaksana sebelum kita berpendapat tentang sesuatu. Pertanyaaannya, ada apa dengan nama Nusantara ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun