Dalam diri Rasulullah Muhammad SAW terdapat uswatun hasanah (teladan dalam segala hal) baik sikap, akhlaq dan kepemimpinan Beliau dalam bidang sosial, agama, masyarakat, maupun bangsa. Saat kelahiran Nabi terjadi beberapa peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti hancurnya berhala dan padamnya api yang disembah orang Syiria.
Hal tersebut disampaikan Kyai Masykur Afandi dihadapan siswa, guru, pegawai MTsN 3 Bantul dalam Pengajian Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, di aula madrasah Jumat (7/10/2022).
Alumni MTsN 3 Bantul itu menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan Nur Muhammad 2000 tahun (fi alfaini) sebelum menciptakan Nabi Adam AS. Tanda kenabian Rasulullah sudah terlihat sejak kecil, misalnya Halimah yang memberikan air susunya semula kurus menjadi gemuk. Kambing peliharaan Halimah yang semula seperti tak terurus, mudah mendapatkan rumput sehingga bisa berkembang biak dengan baik.
Rasulullah juga memberi syafaat kepada umat di seluruh dunia, bahkan Abu Lahab yang dikenal sebagai sosok kejam dan bengis menentang perjuangan dakwah Nabi, gegara merasa gembira dan Bahagia waktu Nabi SAW lahir, setiap malam Senin siksanya diringankan oleh Allah SWT.
Kepada siswa Kyai Masykur memberi resep cara mendapat ilmu yang barokah dan manfaat.
"Ada 3 cara agar kalian mendapat ilmu yang berkah dan manfaat yaitu hormat kepada kedua orangtua dengan sepenuh hati, memuliakan guru dan rajin belajar. Mengapa harus belajar. Karena jalan memeperoleh ilmu itu ada dua,melalui dirasah (belajar) dan wiratsah (diberi Allah tanpa belajar)," tandasnya.
Dalam sambutannya, Kepala Madrasah, Sugeng Muhari, S.Pd.Si menyampaikan apresiasi kepada Mahasiswa Pengenalan Lapangan Persekolahan-Kuliah Kerja Nyata (PPL-KKN) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang secara  aktif berkolabori menggelar Maulid Nabi, dengan tema Meneladani Akhlak dan Meningkatkan cinta kepada Rasululah SAW.
Acara diawali dengan salat dhuha dan Mujahadah dipimpin Haji Masrukhan, Pembacaan Rowi Al Barzanji Grup Hadroh Matsaga, Pembacaan ayat suci Al Qur'an, Salawat Badar, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.