Mohon tunggu...
Sutan Hartanto
Sutan Hartanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pendidik yang belajar menulis. Pemilik dan pengelola situs : http://www.kisah-cinta.com Pendiri dan pengembang situs sekolah: http://www.pelangi-indonesia.net

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Turun Naiknya Harga BBM

28 Maret 2015   18:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Per tanggal 28  Maret 2015, harga BBM naik. Untuk wilayah Jawa, Madura  dan Bali harga BBM Premium naik Rp. 500, dari Rp 6.900 menjadi Rp 7.400. Solar juga naik Rp. 500, dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.900. Untuk wilayah luar area tersebut, harga Premium naik dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.300, dan harga solar sama dengan area jawa, Rp 6.900.

Fluktuasi harga BBM ini merupakan konsekuensi dari kebijakan pemerintah yang "menetapkan' nilai subsidi BBM, artinya, membuat subsidi BBM tetap nilainya/besarnya. Menurut Menko Perekonomian Sofyan Djalil ,  Dimana, pemerintah tak lagi menyubsidi premium dan membatasi subsidi solar hanya Rp 1.000 per liter. Karena besar subsidi tetap, maka harga BBM akan naik turun sesuai harga minyak di pasaran dunia. Jadi, harga BBM diserahkan pada mekanisme pasar. Meskipun, tidak sepenuhnya diserahkan ke mekanisme pasar, karena menurut Sofyan Jalil,  harga BBM akan dikaji setiap dua bulan.

Kebijakan ini mungkin bukan kebijakan yang populer, dan akan (atau sudah) menimbulkan kontroversi. Ada yang pro, tentunya ada yang kontra. Beberapa media (cetak maupun elektronik) terlihat sigap dalam memanfaatkan momen ini, entah untuk menaikkan rating dan iklannya maupun untuk memperkuat posisi politik pemiliknya, terutama yang berseberangan dengan pemerintah.

Tadi sore saya lihat salah satu stasiun televisi membuka berita tentang kenaikan BBM ini dengan kalimat, "Kado pahit kembali diterima oleh rakyat Indonesia....." (kira-kira begitu kalimatnya). Sudah jelas ke mana arah pemberitaan ini, dan opini apa yang ingin dibentuk olehnya. Kalimat lain yang diulang-ulang dan ditekankan adalah, "Sejak Oktober, Jokowi telah menaikkan harga BBM sebanyak tiga kali." Kalimat yang diulang-ulang dan selalu mengawali paragraf berita ini terdengar tendensius dan tidak jujur, karena faktanya adalah, Jokowi menaikkan dan menurunkan harga BBM sesuai perkembangan harga minyak dunia. (Meskipun, selanjutnya diuraikan tentang perjalanan harga BBM yang naik turun tersebut).

Baik, lupakan stasiun televisi itu. Mari kita move on, dan mencermati, apa sih kelebihan dan kekurangan model kebijakan ini.

Kelebihan:

1. Adil untuk rakyat, adil untuk  penyelenggara negara

Keuntungan utama dari model subsidi tetap ini adalah bahwa penyelenggara negara akan lebih dimudahkan dan lebih pasti dalam memperkirakan pembelanjaan negara untuk  sektor ini dan menyusun anggaran. Juga, dengan membatasi subsidi, pembelanjaan negara bisa dibatasi, uang bisa dihemat, dan subsidi bisa dialihkan ke sektor lain secara lebih tepat sasaran (idealnya). Ini adil pula bagi rakyat karena sejatinya, uang negara tidak lain adalah uang rakyat.

2. Mendidik

Bagi rakyat, kebijakan ini juga mendidik rakyat untuk mengerti bahwa BBM adalah komoditas yang jumlahnya terbatas, diperjualbelikan, dan seperti halnya komoditas lainnya, harganya bisa naik bisa turun sesuai mekanisme pasar, sesuai hukum penawaran dan permintaan. Rakyat juga harus belajar membatasi penggunaan kendaraan atau apa pun yang dibahanbakari BBM, yang akan menghemat isi kantong maupun menghemat komoditas itu sendiri.

Dengan begitu, rakyat juga bisa belajar bahwa kenaikan BBM bukanlah peristiwa besar dan "sakral", dan harus disambut dengan demo dan penolakan. Kenaikan BBM itu, hmm, biasa-biasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun